Denpasar (Antara Bali) - Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia mendukung pengembangan pariwisata berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk mewujudkan target pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
"Saat ini kecenderungan masyarakat dunia sudah mengarah ke `hyper connected society` (komunitas yang terkoneksi tingkat tinggi melalui internet) sehingga memasarkan pariwisata Indonesia termasuk kawasan Sanur melalui digital merupakan cara yang paling efektif," kata Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom, Muhammad Awaluddin dalam sebuah talkshow bersama dengan pelaku pariwisata di Sanur, Denpasar, Rabu.
Hal ini disebabkan karena pemasaran digital lebih bersifat personal, memiliki jangkauan yang luas dan dapat diimplementasikan dalam waktu yang cepat, katanya.
Sebagai langkah awal, Telkom menjadikan kawasan wisata Sanur sebagai kampung wisata digital percontohan pertama di Indonesia melalui pengembangan infrastruktur ICT yang terimplementasi penuh.
Ia menambahkan bahwa dalam mendukung pertumbuhan dunia pariwisata, saat ini Telkom sedang mengembangkan platform "digital tourism hub" yang nantinya akan mengintegrasikan pelaku pariwisata Indonesia melalui ICT.
Pihaknya juga tengah mengembangkan konten digital untuk mendukung promosi kepariwisataan Tanah Air yang akan didistribusikan melalui digital UseeTV yaitu saluran digital khusus pariwisata Indonesia dengan konten yang dibuat secara kolaborasi pemerintah, komunitas, dan akademisi.
Promosi budaya lokal juga dilakukan melalui film pendek yang dapat dinikmati melalui aplikasi "sinema online".
Upaya dari Telkom tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang turut menjadi pembicara dalam talkshow tersebut.
Arief menjelaskan bahwa dukungan untuk pengembangan pariwisata melalui ICT sangat diperlukan mengingat kesiapan ICT khusus pariwisata di Tanah Air masih tertinggal yakni berada pada peringkat 85 pada tahun 2015 dari 141 negara di dunia.
"Ini harus dikejar ketertinggalan dan menurut saya, ICT relatif mudah," ucapnya.
Diharapkan dengan adanya pengembangan ICT pariwisata ini dapat mendukung upaya promosi destinasi wisata meningat, lanjut Arief, hampir 70 persen masyarakat saat ini menggunakan teknologi digital. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saat ini kecenderungan masyarakat dunia sudah mengarah ke `hyper connected society` (komunitas yang terkoneksi tingkat tinggi melalui internet) sehingga memasarkan pariwisata Indonesia termasuk kawasan Sanur melalui digital merupakan cara yang paling efektif," kata Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom, Muhammad Awaluddin dalam sebuah talkshow bersama dengan pelaku pariwisata di Sanur, Denpasar, Rabu.
Hal ini disebabkan karena pemasaran digital lebih bersifat personal, memiliki jangkauan yang luas dan dapat diimplementasikan dalam waktu yang cepat, katanya.
Sebagai langkah awal, Telkom menjadikan kawasan wisata Sanur sebagai kampung wisata digital percontohan pertama di Indonesia melalui pengembangan infrastruktur ICT yang terimplementasi penuh.
Ia menambahkan bahwa dalam mendukung pertumbuhan dunia pariwisata, saat ini Telkom sedang mengembangkan platform "digital tourism hub" yang nantinya akan mengintegrasikan pelaku pariwisata Indonesia melalui ICT.
Pihaknya juga tengah mengembangkan konten digital untuk mendukung promosi kepariwisataan Tanah Air yang akan didistribusikan melalui digital UseeTV yaitu saluran digital khusus pariwisata Indonesia dengan konten yang dibuat secara kolaborasi pemerintah, komunitas, dan akademisi.
Promosi budaya lokal juga dilakukan melalui film pendek yang dapat dinikmati melalui aplikasi "sinema online".
Upaya dari Telkom tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang turut menjadi pembicara dalam talkshow tersebut.
Arief menjelaskan bahwa dukungan untuk pengembangan pariwisata melalui ICT sangat diperlukan mengingat kesiapan ICT khusus pariwisata di Tanah Air masih tertinggal yakni berada pada peringkat 85 pada tahun 2015 dari 141 negara di dunia.
"Ini harus dikejar ketertinggalan dan menurut saya, ICT relatif mudah," ucapnya.
Diharapkan dengan adanya pengembangan ICT pariwisata ini dapat mendukung upaya promosi destinasi wisata meningat, lanjut Arief, hampir 70 persen masyarakat saat ini menggunakan teknologi digital. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015