Denpasar (Antara Bali) - Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro mengharapkan agar sekolah dasar (SD) mengoptimalkan pendidikan dan kegiatan seni dan budaya di tengah pengaruh globalisasi.
"Kami berharap optimalisasi kegiatan dan pendidikan budaya bisa mengembalikan anak-anak ke dunianya, karena banyak anak-anak yang sudah terpengaruh oleh budaya dan seni di luar masanya. Misalnya anak-anak kecil sudah terbiasa menyanyikan lagu-lagu orang dewasa atau yang tidak sepatutnya dinyayikan oleh anak-anak," ucapnya ditemui usai peresmian penambahan ruang kelas SD Kartika VII-3 Kepaon, Denpasar, Kamis.
Menurut dia, kegiatan seni dan budaya menjadi salah satu kegiatan yang tidak dilepaskan untuk mengisi proses belajar mengajar di sekolah dasar yang berada di bawah naungan Yayasan Kartika Jaya Cabang VII Daerah IX/Udayana.
"Ini sejalan dengan komitmen Kodam IX/ Udayana untuk terus membina anak-anak atau generasi penerus bangsa, agar selalu mencintai, memelihara dan mengembangkan budaya lokal yang ada," ucap jenderal dengan bintang dua itu.
Sementara itu terkait dengan penambahan ruang kelas baru itu, Ketua Yayasan Kartika Jaya Cabang VII Daerah IX/Udayana, Ny. Lisa Torry Djohar mengharapkan bahwa nantinya ruang kelas itu dapat memfasilitasi anak-anak terutama anak prajurit dalam menuntut ilmu pengetahuan sekaligus mengembangkan bakat serta kemampuan yang dimiliki.
"Dengan manajemen pendidikan yang baik dan kepedulian rasa memiliki yang tinggi, maka ke depan SD Kartika VII-3 Kepaon ini bisa menjadi salah satu sekolah unggulan yang menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas dari segi kecerdasan, kecakapan dan juga bakat kemampuan," ucapnya.
Penambahan ruang kelas baru diharapkan memberikan pengaruh maksimal dalam penyampaian materi pelajaran lebih efektif.
Penambahan dua ruang kelas SD Kartika VII-3 Kepaon yang diprakarsai Yayasan Kartika Jaya ini diharapkan dapat memberikan tambahan ruang yang lebih nyaman dan menimbulkan gairah belajar bagi anak-anak terutama anak-anak anggota dalam menuntut ilmu pengetahuan, sebab selama ini banyak anak anggota yang bersekolah jauh dari tempat tinggalnya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami berharap optimalisasi kegiatan dan pendidikan budaya bisa mengembalikan anak-anak ke dunianya, karena banyak anak-anak yang sudah terpengaruh oleh budaya dan seni di luar masanya. Misalnya anak-anak kecil sudah terbiasa menyanyikan lagu-lagu orang dewasa atau yang tidak sepatutnya dinyayikan oleh anak-anak," ucapnya ditemui usai peresmian penambahan ruang kelas SD Kartika VII-3 Kepaon, Denpasar, Kamis.
Menurut dia, kegiatan seni dan budaya menjadi salah satu kegiatan yang tidak dilepaskan untuk mengisi proses belajar mengajar di sekolah dasar yang berada di bawah naungan Yayasan Kartika Jaya Cabang VII Daerah IX/Udayana.
"Ini sejalan dengan komitmen Kodam IX/ Udayana untuk terus membina anak-anak atau generasi penerus bangsa, agar selalu mencintai, memelihara dan mengembangkan budaya lokal yang ada," ucap jenderal dengan bintang dua itu.
Sementara itu terkait dengan penambahan ruang kelas baru itu, Ketua Yayasan Kartika Jaya Cabang VII Daerah IX/Udayana, Ny. Lisa Torry Djohar mengharapkan bahwa nantinya ruang kelas itu dapat memfasilitasi anak-anak terutama anak prajurit dalam menuntut ilmu pengetahuan sekaligus mengembangkan bakat serta kemampuan yang dimiliki.
"Dengan manajemen pendidikan yang baik dan kepedulian rasa memiliki yang tinggi, maka ke depan SD Kartika VII-3 Kepaon ini bisa menjadi salah satu sekolah unggulan yang menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas dari segi kecerdasan, kecakapan dan juga bakat kemampuan," ucapnya.
Penambahan ruang kelas baru diharapkan memberikan pengaruh maksimal dalam penyampaian materi pelajaran lebih efektif.
Penambahan dua ruang kelas SD Kartika VII-3 Kepaon yang diprakarsai Yayasan Kartika Jaya ini diharapkan dapat memberikan tambahan ruang yang lebih nyaman dan menimbulkan gairah belajar bagi anak-anak terutama anak-anak anggota dalam menuntut ilmu pengetahuan, sebab selama ini banyak anak anggota yang bersekolah jauh dari tempat tinggalnya. (DWA)
Editor : Dewa Sudiarta Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015