Semarapura (Antara Bali) - Air laut surut di Pelabuhan Banjar Bias Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali menyebabkan sebuah perahu motor yang mengangkut bahan bangunan terjebak di pinggiran dermaga tersebut.

"Perahu yang mengakut bahan bangunan antara lain semen dan besi tujuan ke Nusa Penida itu harus menunggu air pasang," kata Wayan Lais, salah seorang warga setempat, Senin.

Ia mengatakan, perahu yang bermuatan berat itu mengambil haluan terlalu ke pinggir yang kondisinya dangkal sehingga tersangkut di pasir.

Nahkoda perahu tersebut tidak bisa berbuat banyak, satu-satunya menunggu air laut pasang pada sore hari.

Nahkoda dan pemilik bahan bangunan tersebut harus sabar menunggu air pasang pada sore hari untuk selanjutnya menyeberang ke Jungut Batu Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung.

Penyeberangan perahu motor dari pesisir daratan Klungkung ke Nusa Penida cukup ramai, terutama mengangkut kebutuhan bahan bangunan.

Kepulauan Nusa Penida terdiri atas Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang dihuni sekitar 65.000 jiwa secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung, sekitar 80 km tenggara Denpasar.

Kepulauan Nusa Penida yang terdiri atas satu kecamatan memiliki luas 363 km2 atau dua pertiga dari wilayah Kabupaten Klungkung. Hanya satu sepertiga wilayah Kabupaten Klungkung yang menjadi satu dengan daratan Bali.

Masyarakat di kepulauan yang terpencil itu selama ini menyeberang dengan menggunakan perahu motor dan kapal roro dengan kondisi gelombang yang sangat dahyat.

Namun kapal Nusa Jaya Abadi yang beroperasi sejak tahun 2007 menghubungkan dermaga Nusa Penida (Klungkung) dengan pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.

Pulau Nusa Penida dan dua nusa lainnya dikeliling oleh lautan yang memiliki panorama alam bawah laut dengan terumbu karang yang lestari tempat bersarangnya ratusan jenis ikan hias yang berwarna-warni.

Pemandangan alam bawah laut sangat dinikmati wisatawan mancanegara yang selama ini untuk menjangkau lokasi itu menggunakan kapal wisata dari pelabuhan Benoa, berangkat pagi hari dan kembali sore harinya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015