Denpasar (Antara Bali) - Pengrajin asal Desa Tigawasa, Kabupaten Buleleng, Bali memamerkan aneka kerajinan anyaman bambu pada Pesta Kesenian Bali ke-37 di Taman Budaya, Denpasar.

"Kami ingin mengenalkan kepada masyarakat beberapa hasil kerajinan yang ditekuni oleh sebagian besar masyarakat di desa kami," kata Gede Widarma, salah seorang pengrajin ditemui di areal PKB, Kamis.

Ia menjelaskan, kerajinan anyaman bambu yang dibuatnya terdiri dari beberapa jenis, seperti "keben" (tempat banten), penarak (tempat beras), tempat tisu dari bambu, keranjang bambu dan beberapa jenis lainnya.

"Kami memproduksi kerajinan anyaman bambu hampir mencapai 25 jenis yang berbeda, tetapi yang paling banyak adalah anyaman keben," kata dia.

Widarma menambahkan, produknya didominasi oleh anyaman keben karena kerajinan jenis ini sangat diminati oleh kalangan masyarakat Bali yang beragama Hindu.

"Keben dipakai sebagai tempat meletakan berbagai jenis sesajen, sangat digemari karena bentuknya praktis dan mudah dibawa ke mana-mana," imbuhnya.

Dalam memasarkan berbagai produk miliknya, Widarma memberikan harga antara Rp15.000-Rp350.000 tergantung jenis dan ukuran dari anyaman itu sendiri.

"Anyaman jenis `leper` (kotak kecil) merupakan jenis anyaman yang paling murah, sementara furnitur vila seperti keranjang bambu merupakan jenis yang paling mahal," ujarnya.

Selain stan pengrajin asal Desa Tigawasa, Kabupaten Buleleng, pada ajang PKB ke-37 yang pagelarannya tinggal menyisakan dua hari lagi, terdapat 168 stan kerajinan yang tersebar di beberapa areal Taman Budaya, masing-masing sebanyak 46 stan kerajinan di bawah gedung Ardha Candra.

Selain itu, terdapat 87 stan kerajinan di bawah gedung Ksirarnawa, 26 stan kerajinan di areal parkir barat dan 10 stan kerajinan Dekranasda di bagian selatan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bagus Andi

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015