Denpasar (Antara Bali) - Banyak warga di kota Denpasar, Provinsi Bali menggemari makanan tanpa mempergunakan daging dan penyedap (vegetarian) yang dijual oleh sejumlah restoran dan warung makan di daerah itu.
"Banyak sekali pengunjung yang datang ke warung milik saya, hampir mencapai 60-100 orang setiap hari," kata Made Subagia, salah seorang pemilik warung kuliner vegetarian di kota setempat, Minggu.
Ia mengatakan, banyak kalangan masyarakat yang mulai menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan makan makanan yang tidak mengandung kolesterol dan lemak.
Selain itu, pengunjung yang datang bukan hanya dari kalangan lansia saja tetapi hampir dari semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
"Banyak orang yang memiliki persepsi kalau makanan vegetarian hanya digemari oleh kalangan lansia, tetapi anggapan itu itu salah, kini penyuka makanan sehat ini hampir dari semua kalangan masyarakat," kata dia.
Made Subagia menambahkan, menu makanan vegetarian memiliki jenis yang bermacam-macam, mulai dari jenis masakan Indonesia, masakan Tiongkok, dan masakan Eropa, semuanya dimasak dengan olahan sayur dikombinasikan dengan olahan tepung terigu (gluten).
"Semua jenis masakan bisa dimasak dengan bahan-bahan vegetarian, saat ini sudah bayak sekali bahan-bahan nabati (tanpa daging) yang dijual oleh beberapa toko di kota Denpasar," kata dia.
Ia menambahkan, vegetarian tidak semuanya sama karena ada macam-macam atau jenis-jenis vegetarian yang pada dasarnya merupakan kepercayaan yang meninggalkan makanan hewani seperti daging sapi, daging ikan, ayam, udang, dan sebagainya.
"Secara umum, makanan vegetarian yang banyak dijual adalah jenis "Vegan", makanan jenis ini adalah makanan dan minuman yang tidak mengandung hewani sama sekali. Kaum vegan juga tidak mengkonsumsi produk olahan/turunan dari hewan seperti, telur, royaljeli, yogurt, sarang burung walet, dan produk turunan lainnya," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Banyak sekali pengunjung yang datang ke warung milik saya, hampir mencapai 60-100 orang setiap hari," kata Made Subagia, salah seorang pemilik warung kuliner vegetarian di kota setempat, Minggu.
Ia mengatakan, banyak kalangan masyarakat yang mulai menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan makan makanan yang tidak mengandung kolesterol dan lemak.
Selain itu, pengunjung yang datang bukan hanya dari kalangan lansia saja tetapi hampir dari semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
"Banyak orang yang memiliki persepsi kalau makanan vegetarian hanya digemari oleh kalangan lansia, tetapi anggapan itu itu salah, kini penyuka makanan sehat ini hampir dari semua kalangan masyarakat," kata dia.
Made Subagia menambahkan, menu makanan vegetarian memiliki jenis yang bermacam-macam, mulai dari jenis masakan Indonesia, masakan Tiongkok, dan masakan Eropa, semuanya dimasak dengan olahan sayur dikombinasikan dengan olahan tepung terigu (gluten).
"Semua jenis masakan bisa dimasak dengan bahan-bahan vegetarian, saat ini sudah bayak sekali bahan-bahan nabati (tanpa daging) yang dijual oleh beberapa toko di kota Denpasar," kata dia.
Ia menambahkan, vegetarian tidak semuanya sama karena ada macam-macam atau jenis-jenis vegetarian yang pada dasarnya merupakan kepercayaan yang meninggalkan makanan hewani seperti daging sapi, daging ikan, ayam, udang, dan sebagainya.
"Secara umum, makanan vegetarian yang banyak dijual adalah jenis "Vegan", makanan jenis ini adalah makanan dan minuman yang tidak mengandung hewani sama sekali. Kaum vegan juga tidak mengkonsumsi produk olahan/turunan dari hewan seperti, telur, royaljeli, yogurt, sarang burung walet, dan produk turunan lainnya," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015