Denpasar (Antara Bali) - Pameran Bursa Kerja yang digelar Pemerintah Provinsi Bali pada 12-13 Juni 2015 ditargetkan menyerap sebanyak 4.500 tenaga kerja untuk ditempatkan di provinsi ini maupun luar negeri.
"Pameran bursa kerja (job fair) tahun ini diikuti 60 perusahaan dan kami harapkan dapat terserap minimal 4.500 tenaga kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali I Gusti Agung Sudarsana, di Denpasar, Jumat.
Ia mengemukakan, bursa kerja seperti itu memang rutin digelar dua kali dalam setahun dan para pencari kerja gratis untuk melamar pada lowongan yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan kompetensi yang dimiliki.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi para pencari kerja dan para penyedia kerja untuk bertatap muka langsung," ujarnya.
Di samping itu, tambah Sudarsana, dapat diketahui pula tren kecenderungan pekerjaan yang diminati oleh tenaga maupun lowongan-lowongan yang tersedia. "Dan yang terpenting adalah dapat mengurangi pengangguran," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk lowongan yang tersedia berbagai posisi, dengan strata pendidikan yang dibutuhkan minimal SMA hingga sarjana.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menyampaikan sambutan pada pembukaan bursa kerja itu menginginkan pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata agar rutin menggelar pameran bursa kerja, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat mengurangi angka pengangguran.
"Harapan saya agar pameran bursa kerja (job fair) seperti ini dilakukan secara berkesinambungan dan lebih sering. Jangan hanya di provinsi saja, tetapi pemerintah kabupaten dan kota juga melakukan hal yang serupa," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah pengangguran di Pulau Dewata per Februari 2015 itu sejumlah 33.611 orang atau sekitar 1,37 persen dari jumlah penduduk Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pameran bursa kerja (job fair) tahun ini diikuti 60 perusahaan dan kami harapkan dapat terserap minimal 4.500 tenaga kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali I Gusti Agung Sudarsana, di Denpasar, Jumat.
Ia mengemukakan, bursa kerja seperti itu memang rutin digelar dua kali dalam setahun dan para pencari kerja gratis untuk melamar pada lowongan yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan kompetensi yang dimiliki.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi para pencari kerja dan para penyedia kerja untuk bertatap muka langsung," ujarnya.
Di samping itu, tambah Sudarsana, dapat diketahui pula tren kecenderungan pekerjaan yang diminati oleh tenaga maupun lowongan-lowongan yang tersedia. "Dan yang terpenting adalah dapat mengurangi pengangguran," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk lowongan yang tersedia berbagai posisi, dengan strata pendidikan yang dibutuhkan minimal SMA hingga sarjana.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menyampaikan sambutan pada pembukaan bursa kerja itu menginginkan pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata agar rutin menggelar pameran bursa kerja, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat mengurangi angka pengangguran.
"Harapan saya agar pameran bursa kerja (job fair) seperti ini dilakukan secara berkesinambungan dan lebih sering. Jangan hanya di provinsi saja, tetapi pemerintah kabupaten dan kota juga melakukan hal yang serupa," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah pengangguran di Pulau Dewata per Februari 2015 itu sejumlah 33.611 orang atau sekitar 1,37 persen dari jumlah penduduk Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015