Jakarta (Antara Bali) - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terkejut mendengar berita penayangan gambar digital bendera Merah Putih yang terbalik sewaktu menyanyikan lagu kebangsaan dalam acara Supermentor tanggal 17 Mei lalu.
Atas peristiwa itu, Dino sebagai penanggung jawab acara supermentor tersebut, meminta maaf kepada masyarakat.
"Hal tersebut adalah suatu kesalahan serius dan saya telah meminta tim Supermentor untuk melakukan penelusuran secara seksama bagaimana hal tersebut dapat terjadi," kata Dino saat dikonfirmasi ANTARA News, Jakarta, Senin.
Kata mantan Juru Bicara Presiden SBY itu, yang jelas, file yang diputar malam tersebut dipastikan bukan milik panitia Supermentor. "Karena Supermentor sudah memiliki file merah putih yang benar yang telah diputarkan pada acara-acara sebelumnya," katanya.
Dalam penelusuran kami, diputarnya file yang salah tersebut murni kesalahan teknis yang tidak disengaja oleh seorang teknisi yang mengambil inisiatif sendiri tanpa berkoordinasi atau meminta izin kepada panitia Supermentor sebagaimana yang seharusnya. "Teknisi tersebut telah diberi teguran keras," kata dia.
Walaupun gambar digital tersebut bukan milik Supermentor, dan penayangannya bukan atas instruksi atau sepengetahuan panitia, namun kesalahan itu terjadi dalam acara yang saya selenggarakan. "Sebagai pemimpin acara malam itu, saya bertanggung-jawab atas kekhilafan ini, bukan staf saya dan saya meminta maaf kepada publik. Saya telah menerapkan SOP agar kesalahan ini tidak terjadi lagi," demikian Dino. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Atas peristiwa itu, Dino sebagai penanggung jawab acara supermentor tersebut, meminta maaf kepada masyarakat.
"Hal tersebut adalah suatu kesalahan serius dan saya telah meminta tim Supermentor untuk melakukan penelusuran secara seksama bagaimana hal tersebut dapat terjadi," kata Dino saat dikonfirmasi ANTARA News, Jakarta, Senin.
Kata mantan Juru Bicara Presiden SBY itu, yang jelas, file yang diputar malam tersebut dipastikan bukan milik panitia Supermentor. "Karena Supermentor sudah memiliki file merah putih yang benar yang telah diputarkan pada acara-acara sebelumnya," katanya.
Dalam penelusuran kami, diputarnya file yang salah tersebut murni kesalahan teknis yang tidak disengaja oleh seorang teknisi yang mengambil inisiatif sendiri tanpa berkoordinasi atau meminta izin kepada panitia Supermentor sebagaimana yang seharusnya. "Teknisi tersebut telah diberi teguran keras," kata dia.
Walaupun gambar digital tersebut bukan milik Supermentor, dan penayangannya bukan atas instruksi atau sepengetahuan panitia, namun kesalahan itu terjadi dalam acara yang saya selenggarakan. "Sebagai pemimpin acara malam itu, saya bertanggung-jawab atas kekhilafan ini, bukan staf saya dan saya meminta maaf kepada publik. Saya telah menerapkan SOP agar kesalahan ini tidak terjadi lagi," demikian Dino. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015