Denpasar (Antara Bali) - Ajang Festival Puputan Badung (FPB) tahun 2015 sudah dilakukan persiapan sejak awal oleh warga Banjar Tainsiat, mulai dari pembentukan panitia hingga pembahasan kegiatan lainnya, agar dapat dikemas lebih baik.
Penyelenggaraan acara tersebut bersamaan dengan kegiatan "Gerebeg Aksara" pada September 2015, kata Ketua Panitia FPB Gede Darmaja di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan keberlangsungan FPB tersebut berkat dukungan Pemkot Denpasar karena kawasan Banjar Tainsiat yang memiliki keterkaitan peristiwa heroik Raja Badung berperang dengan Kolonial Belanda tahun 1906.
Berdasarkan sejarah tersebut, Pemkot Denpasar menjadikan FPB masuk dalam kalender tahunan yang penyelenggaraannya dikaitkan dengan kegiatan "Gerebeg Aksara" September 2015.
"Tahun ini kami kemas lebih awal untuk melakukan persiapan kegiatan festival yang lebih menarik dari tahun sebelumnya," ucap Darmaja.
Ia mengatakan dari awal pelaksanaan festival ini tidak terlepas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peristiwa heroik yang pernah terjadi di kawasan Banjar Tainsiat.
Disamping itu, kata dia, dengan semangat heroik Puputan Badung dapat terus bangkit pada era ekonomi kreatif saat ini dengan berbagai kemajuan teknologi informasi yang mampu menginspirasi masyarakat khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Dikatakan pada tahun lalu pelaksanaan FPB diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain pameran kuliner, pameran foto perjuangan serta prosesi Mahabandana Peringatan Puputan Badung di Kota Denpasar dari kawasan Catur Muka menuju utara di perempatan atau Catus Pata Banjar Tainsiat.
Darmaja menambahkan kegiatan ini lebih diperluas dan lebih menarik, seperti kegiatan perlombaan budaya yakni lomba Tari Jauk, Utsawa Dharma Githa (nyanyian dalam kitab Wedha) hingga pameran potensi masyarakat.
"Oleh karena itu kami segera berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang nantinya pengkemasan ajang tahunan ini dapat lebih menarik," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Penyelenggaraan acara tersebut bersamaan dengan kegiatan "Gerebeg Aksara" pada September 2015, kata Ketua Panitia FPB Gede Darmaja di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan keberlangsungan FPB tersebut berkat dukungan Pemkot Denpasar karena kawasan Banjar Tainsiat yang memiliki keterkaitan peristiwa heroik Raja Badung berperang dengan Kolonial Belanda tahun 1906.
Berdasarkan sejarah tersebut, Pemkot Denpasar menjadikan FPB masuk dalam kalender tahunan yang penyelenggaraannya dikaitkan dengan kegiatan "Gerebeg Aksara" September 2015.
"Tahun ini kami kemas lebih awal untuk melakukan persiapan kegiatan festival yang lebih menarik dari tahun sebelumnya," ucap Darmaja.
Ia mengatakan dari awal pelaksanaan festival ini tidak terlepas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peristiwa heroik yang pernah terjadi di kawasan Banjar Tainsiat.
Disamping itu, kata dia, dengan semangat heroik Puputan Badung dapat terus bangkit pada era ekonomi kreatif saat ini dengan berbagai kemajuan teknologi informasi yang mampu menginspirasi masyarakat khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Dikatakan pada tahun lalu pelaksanaan FPB diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain pameran kuliner, pameran foto perjuangan serta prosesi Mahabandana Peringatan Puputan Badung di Kota Denpasar dari kawasan Catur Muka menuju utara di perempatan atau Catus Pata Banjar Tainsiat.
Darmaja menambahkan kegiatan ini lebih diperluas dan lebih menarik, seperti kegiatan perlombaan budaya yakni lomba Tari Jauk, Utsawa Dharma Githa (nyanyian dalam kitab Wedha) hingga pameran potensi masyarakat.
"Oleh karena itu kami segera berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang nantinya pengkemasan ajang tahunan ini dapat lebih menarik," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015