Jakarta (Antara Bali) - Para lelaki yang mengalami kebotakan, 56
persen lebih mungkin mengalami kanker prostat, dibandingkan mereka yang
tidak memiliki masalah serupa, berdasarkan sebuah studi.
Dalam studi yang dipresentasikan dalam pertemuan American Association for Cancer Research di Philadelphia itu, para peneliti menganalisa informasi pada lebih dari 4000 orang laki-laki berusia 25 hingga 74 tahun.
Hasil studi memperlihatkan, laki-laki yang mengalami kebotakan hebat bahkan berisiko 83 persen menderita kanker prostat dibandingkan mereka yang tidak mengalami kebotakan.
Para peneliti mengatakan, temuan ini mendukung hipotesis yang menyatakan proses biologis mempengaruhi kebotakan dan kanker prostat. Satu teori menyatakan, hormon laki-laki (testosteron) memainkan peran dalam hal ini.
Laki-laki yang mengalami kebotakan memiliki level homon testosteron lebih tinggi. Hormon ini berperan dalam pertumbuhan sel kanker prostat.
Kendati begitu, menurut salah satu peneliti studi, Cindy Zhou, terlalu dini merekomendasikan para laki-laki melakukan pemeriksaan berdasarkan temuan ini. Zhou mengungkapkan, jika temuan ini dikonfirmasi, kebotakan pada laki-laki dapat digunakan sebagai indikator perkembangan kanker prostat. Demikian seperti dilansir LiveScience. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Dalam studi yang dipresentasikan dalam pertemuan American Association for Cancer Research di Philadelphia itu, para peneliti menganalisa informasi pada lebih dari 4000 orang laki-laki berusia 25 hingga 74 tahun.
Hasil studi memperlihatkan, laki-laki yang mengalami kebotakan hebat bahkan berisiko 83 persen menderita kanker prostat dibandingkan mereka yang tidak mengalami kebotakan.
Para peneliti mengatakan, temuan ini mendukung hipotesis yang menyatakan proses biologis mempengaruhi kebotakan dan kanker prostat. Satu teori menyatakan, hormon laki-laki (testosteron) memainkan peran dalam hal ini.
Laki-laki yang mengalami kebotakan memiliki level homon testosteron lebih tinggi. Hormon ini berperan dalam pertumbuhan sel kanker prostat.
Kendati begitu, menurut salah satu peneliti studi, Cindy Zhou, terlalu dini merekomendasikan para laki-laki melakukan pemeriksaan berdasarkan temuan ini. Zhou mengungkapkan, jika temuan ini dikonfirmasi, kebotakan pada laki-laki dapat digunakan sebagai indikator perkembangan kanker prostat. Demikian seperti dilansir LiveScience. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015