Ternate (Antara Bali) - Sejumlah tim dari Lembaga Astronot memantau perkiraan gerhana matahari yang akan terjadi di Maluku Utara (Malut), dengan mengunjungi Kota Jailolo, untuk memastikan tempat itu menjadi titik perkiraan gerhana matahari.

"Memang Kabupaten Halmahera Barat ditetapkan sebagai salah satu titik perkiraan gerhana matahari total, yang terjadi di 2016 mendatang. Hal ini yang membuat tim dari Lembaga Astronot Bodang Edukasi Masyarakat Pusat dan mereka telah mengunjungi Halbar mensurvei titik-titik yang menjadi pusat pemantauan secara langsung gerhana matahari tersebut," kata Kabag Humas Pemkab Halmahera Barat (Halbar), Rizal Hamanur di Ternate, Minggu.

Menurut dia, tim Astronot langsung melakukan survei, dan menemukan titik lokasi yang menjadi pemantauan secara langsung gerhana matahari melalui visual, yakni di Kecamatan Sahu dan lapangan Sasadu Lamo Desa Acango, Kecamatan Jailolo serta di lapangan Festival Teluk Jailolo (FTJ) Desa Gufasa maupun Sidangoli, Kecamtan Jailolo Selatan.

Bahkan, dari pemaparan tim tersebut, ada empat lokasi ini sangat tepat untuk dijadikan lokasi terbuka dalam memantau secara langsung terjadinya gerhana matari tersebut.

Selain itu, dalam memantau perkembangan gerhana matahari 2016, para astronot sangat berantusias. Jadi di 2016 mendatang, Halbar akan banjir dengan orang asing, karena mereka secara langsung melihat terjadinya gerhana matahari total tepat pada 9 Maret 2016 nanti.

Rizal menyatakan, berdasarkan penyampaian oleh Komunikator Tim Astronot, Avivah Yamani, bahwa saat ini tingkat jumlah warga asing sudah mendaftar untuk melihat gerhana matahari di Halbar mencapi 700 orang. Dari jumlah ini diperkirakan akan bertambah. Dia menyatakan, tim astronot ini memperkirakan pemantauan gerhana matahari dimulai 3 sampai 9 Maret 2016 mendatang. Jadi nanti mereka mulai melakukan pemantauan itu selama enam hari. (WDY)

Pewarta: Oleh Abdul Fatah

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015