London (Antara Bali) - Wakil Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia/DCM KBRI London Anita Luhulima menghargai kolaborasi Anglo Indonesia Society dan PPI London yang mengelar acara diskusi "Working in the City" yang diadakan di KBRI London pada akhir pekan.
"Kolaborasi ini mencerminkan suatu perhatian yang mendalam dan dukungan bagi pengembangan masa depan mahasiswa Indonesia dan profesional muda dari berbagai perusahaan di Inggris," ujar Anita dalam pernyataannya kepada Antara London,Minggu.
Sebanyak 50 pelajar dan profesional muda dari Indonesia dan Inggris mengikuti panel diskusi yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelajar Indonesia yang ingin meniti karir di Inggris itu, demikian menurut Student Liaison Officer Anglo-Indonesian Society Steven Marcelino.
Acara itu memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Inggris untuk menimba ilmu dari profesional muda di London dan strategi dalam memenangkan kompetisi untuk berkarir di perusahaan top di Inggris.
Anita mengutip Henry Ford yang menyebutkan bahwa "Berkumpul bersama adalah sebuah permulaan, tetap bersama adalah sebuah perkembangan dan bekerja bersama adalah kesuksesan" dan menyebutkan acara yang digelar Anglo Indonesia Society dan PPI London itu merupakan langkah awal dan diharapkannya dengan terus menggalang kebersamaan akan mencapai kesuksesan bersama.
"Pada akhirnya suatu hari akan terbangun kerja sama tim yang kuat dalam mencapai kesuksesan. Harus diingat bahwa hari ini, mahasiswa dan profesional muda adalah pemimpin masa depan dan menjadi kapten industri," ujarnya.
Ketua The Anglo-Indonesian Society, Dubes Charles Humprey mengatakan acara tersebut adalah untuk ketiga kalinya mengadakan acara bersama para pelajar yang menuntut ilmu dan profesional muda Indonesia yang berkarir di Inggris Perhimpunan Indonesia-Inggris.
Perhimpunan Indonesia-Inggeris (Anglo-Indonesian Society) didirikan tahun 1965 merupakan forum budaya, sosial dan non-politik beranggotakan sekitar 350 orang, umumnya orang Inggris, baik mantan diplomat, mereka yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik yang berminat terhadap Indonesia.
Anglo-Indonesian juga ingin mengajak para pelajar yang tergabung dalam PPI London dalam acara diskusi untuk penerimaan musim semi "Spring Reception for students and young professionals," yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk menjalin jejaringan dengan profesional muda di London.
Sementara itu, Steven Marcelino mengatakan panel diskusi yang bertemakan "Working in the City" itu bertujuan untuk memberikan beberapa wawasan kepada para pelajar Indonesia yang ingin bekerja di salah satu pusat keuangan dunia dan berbagi kiat kerja lainnya.
Para pembicara dalam panel diskusi Profesional Muda Indonesia dari Barclays Capital, UBS Investment Bank, M&G (Prudential), Investment Management and CIMB London dan kaum Muda London dari Industri beragam (seperti FMCG dan IT) yang sangat bermanfaat bagi para pelajar Indonesia dalam menjalin jejaringan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kolaborasi ini mencerminkan suatu perhatian yang mendalam dan dukungan bagi pengembangan masa depan mahasiswa Indonesia dan profesional muda dari berbagai perusahaan di Inggris," ujar Anita dalam pernyataannya kepada Antara London,Minggu.
Sebanyak 50 pelajar dan profesional muda dari Indonesia dan Inggris mengikuti panel diskusi yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelajar Indonesia yang ingin meniti karir di Inggris itu, demikian menurut Student Liaison Officer Anglo-Indonesian Society Steven Marcelino.
Acara itu memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Inggris untuk menimba ilmu dari profesional muda di London dan strategi dalam memenangkan kompetisi untuk berkarir di perusahaan top di Inggris.
Anita mengutip Henry Ford yang menyebutkan bahwa "Berkumpul bersama adalah sebuah permulaan, tetap bersama adalah sebuah perkembangan dan bekerja bersama adalah kesuksesan" dan menyebutkan acara yang digelar Anglo Indonesia Society dan PPI London itu merupakan langkah awal dan diharapkannya dengan terus menggalang kebersamaan akan mencapai kesuksesan bersama.
"Pada akhirnya suatu hari akan terbangun kerja sama tim yang kuat dalam mencapai kesuksesan. Harus diingat bahwa hari ini, mahasiswa dan profesional muda adalah pemimpin masa depan dan menjadi kapten industri," ujarnya.
Ketua The Anglo-Indonesian Society, Dubes Charles Humprey mengatakan acara tersebut adalah untuk ketiga kalinya mengadakan acara bersama para pelajar yang menuntut ilmu dan profesional muda Indonesia yang berkarir di Inggris Perhimpunan Indonesia-Inggris.
Perhimpunan Indonesia-Inggeris (Anglo-Indonesian Society) didirikan tahun 1965 merupakan forum budaya, sosial dan non-politik beranggotakan sekitar 350 orang, umumnya orang Inggris, baik mantan diplomat, mereka yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik yang berminat terhadap Indonesia.
Anglo-Indonesian juga ingin mengajak para pelajar yang tergabung dalam PPI London dalam acara diskusi untuk penerimaan musim semi "Spring Reception for students and young professionals," yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk menjalin jejaringan dengan profesional muda di London.
Sementara itu, Steven Marcelino mengatakan panel diskusi yang bertemakan "Working in the City" itu bertujuan untuk memberikan beberapa wawasan kepada para pelajar Indonesia yang ingin bekerja di salah satu pusat keuangan dunia dan berbagi kiat kerja lainnya.
Para pembicara dalam panel diskusi Profesional Muda Indonesia dari Barclays Capital, UBS Investment Bank, M&G (Prudential), Investment Management and CIMB London dan kaum Muda London dari Industri beragam (seperti FMCG dan IT) yang sangat bermanfaat bagi para pelajar Indonesia dalam menjalin jejaringan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015