Negara (Antara Bali) - Perahu berbahan fiber sedang digandrungi nelayan di Kabupaten Jembrana, karena harganya yang relatif masih bisa terjangkau, serta biaya operasional yang lebih murah.

"Kalau membeli perahu jenis selerek bisa sampai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Untuk perahu dari fiber ini, tidak sampai Rp25 juta," kata Yunus, salah seorang nelayan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Senin.

Selain itu, menurutnya, operasional perahu fiber ini tidak sampai setengahnya dibandingkan perahu selerek, termasuk jumlah awak perahunya.

Ia mengakui, perahu jenis fiber tersebut maksimal hanya bisa menampung ikan 2 ton, berbeda jauh dengan perahu selerek yang bisa mengangkut ikan hingga 30 ton.

"Tapi dengan hasil tangkap yang tidak menentu seperti saat ini, menggunakan perahu fiber lebih irit. Kalau dapat dua ton, kami sudah mendapatkan keuntungan yang besar," ujarnya.

Saleh, nelayan lainnya membenarkan, makin banyak nelayan setempat yang menggunakan perahu fiber untuk mencari ikan di Selat Bali.

Meskipun jauh lebih kecil dibandingkan perahu selerek yang berbahan kayu, menurutnya, perahu berbahan fiber ini tidak kalah tangguh saat di tengah laut.

"Kegunaannya juga lebih banyak. Selain untuk menjaring, juga bisa untuk memancing seperti musim ikan layur sekarang ini," katanya.

Di sisi lain, akibat badai yang belakangan terjadi di Selat Bali, hampir seluruh nelayan memilih mencari ikan di pinggir.

"Kami tidak berani ke terlalu ke tengah karena badainya besar. Tadi malam hanya menebar di pinggiran, tapi resikonya jaring tersangkut batu karang sehingga rusak," kata Daman, nelayan yang ditemui di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015