Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar terus melakukan strategi dan terobosan dalam mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang terus menyebar di perkotaan.

"Pemerintah dan masyarakat harus mampu memberantas penyakit DBD tersebut. Karena penyakit tersebut saat ini memasuki siklus lima tahunan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) secara nasional," kata Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, saat evaluasi tanggap deman berdarah, Kelompok Kerja Operasional DBD, di Puskesmas I Denpasar Timur, Jumat.

Ia mengatakan, angka kasus DBD di Denpasar sudah ada penurunan dan tidak mengalami KLB. Namun pihaknya terus melakukan kampanye kebersihan untuk menekan munculnya kasus DBD. Menurut dia, pemkot bersama masyarakat terus melakukan gerakan memberantas sarang nyamuk Aides Aigefty, baik melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat gerakan serentak (Gertak) hingga "fogging" atau penyemprotan fokus ULV.

"Meski telah melakukan berbagai langkah-langkah penekanan kasus DBD, namun dapat terus melakukan "sosial interpreneurship" di masyarakat dengan meningkatkan partisipasi masyarakat melakukan Gertak PSN di seluruh lingkungan," katanya.

Evaluasi ini diikuti seluruh camat, kades dan lurah serta kepala puskesmas se-Kota Denpasar. Rai Mantra menegaskan, dalam menyelesaikan masalah DBD transformasi kepemimpinan dibutuhkan dari tingkat bawah, yaitu kepala dusun, kepala lingkungan, kades/lurah dengan keterlibatan partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan.

Antara lain pola swadaya penyemprotan fokus ULV yang dilakukan masyarakat Kesiman Kertalangu bersama kepala desa setempat sebagai langkah awal menekan kasus DBD sehingga tidak terjadi KLB. Siklus DBD dari bulan Januari hingga bulan Mei ini dapat melakukan "sosial interpreneurship" melakukan transformasi kepemimpinan tanggap DBD dengan mendekatkan pelayanan dan penyelamatan masyarakat. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015