Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis
swasembada pangan bisa segera dicapai dalam tiga, empat, hingga lima
tahun ke depan.
"Semakin saya tahu lapangan, kunjungan daerah yang saya lakukan, semakin saya kenal medan, semakin saya yakin kedaulatan pangan, ketahanan pangan, swasembada pangan bisa kita capai dalam kurun waktu tidak lama," kata Presiden Jokowi ketika membuka Jakarta Food Security Summit III di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis.
Presiden memperkirakan Indonesia dapat mencapai swasembaga pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan. Ia mengaku telah berdialog dengan para petani dan mendapati sudah banyak yang mengalami peningkatan produktivitas hingga berlipat ganda.
"Saya berdialog dengan petani, yang dulu (produksinya) dua ton jadi enam ton, yang dulu 1,5 ton jadi tiga ton. Kelipatan-kelipatan seperti itu contohnya sudah ada," katanya.
Itu artinya, kata dia, para petani sudah mendapatkan fasilitas pendampingan, dukungan, produk, kerja sama dan kemitraan yang baik. Menurut Presiden, kemitraan seperti itulah yang akan diperluas ketika sudah jelas peran dan fungsinya masing-masing.
"Artinya apa yang kita butuhkan sudah ada, yang mendampingi sudah ada, produk sudah ada. Kemitraan seperti ini yang akan kita perluas, siapa mendampingi dan siapa pasar yang harus mengambil produk-produk dari petani. Semua sudah ada," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Semakin saya tahu lapangan, kunjungan daerah yang saya lakukan, semakin saya kenal medan, semakin saya yakin kedaulatan pangan, ketahanan pangan, swasembada pangan bisa kita capai dalam kurun waktu tidak lama," kata Presiden Jokowi ketika membuka Jakarta Food Security Summit III di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis.
Presiden memperkirakan Indonesia dapat mencapai swasembaga pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan. Ia mengaku telah berdialog dengan para petani dan mendapati sudah banyak yang mengalami peningkatan produktivitas hingga berlipat ganda.
"Saya berdialog dengan petani, yang dulu (produksinya) dua ton jadi enam ton, yang dulu 1,5 ton jadi tiga ton. Kelipatan-kelipatan seperti itu contohnya sudah ada," katanya.
Itu artinya, kata dia, para petani sudah mendapatkan fasilitas pendampingan, dukungan, produk, kerja sama dan kemitraan yang baik. Menurut Presiden, kemitraan seperti itulah yang akan diperluas ketika sudah jelas peran dan fungsinya masing-masing.
"Artinya apa yang kita butuhkan sudah ada, yang mendampingi sudah ada, produk sudah ada. Kemitraan seperti ini yang akan kita perluas, siapa mendampingi dan siapa pasar yang harus mengambil produk-produk dari petani. Semua sudah ada," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015