Denpasar (Antara Bali) - Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawisata) Kabupaten Badung meminta wisatawan mewaspadai ombak tinggi di Pantai Kuta dan memberlakukan larangan berenang di sejumlah titik karena membahayakan keselamatan.

"Kami meminta wisatawan waspada dan dilarang berenang di sejumlah titik yang sudah diberi tanda bendera merah karena arusnya kuat selain ombaknya tinggi," kata Koordinator Balawista Badung, Bali, I Made Suparka ketika dikonfirmasi ANTARA di Kuta, Minggu.

Meski ombak tinggi, pantai yang menjadi tujuan wisata internasional itu tetap ramai dikunjungi wisatawan asing yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk belajar berselancar.

Terlihat hampir di sepanjang pantai banyak para peselancar pemula yang sedang berlatih dipandu oleh instruktur pribadi ataupun dari sekolah-sekolah selancar yang ada di sekitar wilayah Pantai Kuta.

Menurut sejumlah anggota Balawisata, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu, dan memang banyak wisatawan yang memanfaatkannya untuk belajar selancar.

Saat ini, yang memanfaatkan Pantai Kuta hanya para peselancar pemula, sedangkan para peselancar profesional sudah beralih ke pantai lain yang gelombangnya lebih tinggi lagi, seperti di sekitar Uluwatu dan Pantai Canggu. 

Sejumlah pedagang dan pemilik penyewaan papan selancar mengaku, saat ini penyewa berkurang dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya.

Rasmat Rosidi, salah seorang pemilik penyewaan papan selancar mengatakan, kondisi pantai memang dipenuhi oleh wisatawan yang datang untuk belajar berselancar, tetapi tidak banyak yang menyewa papan selancar.

Mereka, katanya, menggunakan papan selancar yang dibawa dari sekolah tempat mereka belajar bermain dengan ombak tersebut.

"Sehari paling hanya satu sampai tiga saja wisatawan yang menyewa, bahkan ada sampai satu hari tidak ada satu pun yang menyewa. Mereka itu banyak menggunakan jasa sekolah-sekolah selancar dan membawa papan dari sekolahnya," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010