Berakhir tahun dan menyambut tahun baru di daerah tujuan wisata Pulau Bali tampaknya menjadi semacam tradisi bagi wisatawan mancanegara maupun sebagian kecil masyarakat Indonesia.

Wisatawan mancanegara yang tiba di Bali jauh hari sebelumnya menginap di hotel berbintang di kawasan wisata Kuta, Sanur, Kuta, Nusa Dua, maupun perkampungan seniman Ubud, Candidasa di Karangasem maupun Lovina di Buleleng.

Namun, mereka--baik wisatawan dalam maupun luar negeri--kebanyakan memilih tempat istirahat di sekitar Pantai Kuta. Masyarakat lokal pun juga berduyun-duyun menuju Pantai Kuta untuk mengakhiri tahun 2014 dan menyambut Tahun Baru 2015.

Meskipun diguyur hujan Kawasan Pantai Kuta, Bali semakin padat menjelang perayaan malam pergantian tahun. Ribuan pengunjung telah memadati kawasan pantai berpasir putih sejak Rabu sore.

Mereka rela berjalan kaki beberapa ratus meter menuju pantai yang menjadi salah satu ikon pariwisata di Pulau Dewata itu, mengingat arus lalu lintas telah ditutup sejak pukul 16.00 Wita.

Meskipun tidak ada panggung hiburan di pantai yang siang harinya digunakan wisatawan untuk berjemur sambil menikmati deburan ombak itu tidak menyurutkan minat wisatawan menikmati suasana malam pergantian tahun.

Menjelang malam pergantian tahun 2014 ke 2015 ribuan wisatawan domestik dan mancanegara mulai memadati Pantai Kuta, Bali.

Wisatawan asal Palembang Rita mengatakan bahwa dirinya sudah berada di pantai berpasir putih itu sejak pukul 15.30 Wita.

"Saya sengaja liburan di Bali hanya ingin menyaksikan kemeriahan malam pergantian tahun sambil menikmati `sunset` di Pantai Kuta," ujarnya.

Macel, warga negara Australia yang sudah beberapa kali datang ke Pulau Dewata, mengatakan bahwa dirinya ingin menikmati malam pergantian tahun di Pantai Kuta.

"Saya sudah sering ke Bali dan kali ini saya bersama teman-teman untuk berlibur," ujarnya.

Dalam penyambutan pergantian tahun kali ini, Desa Adat Kuta melarang masyarakat dan wisatawan melakukan pesta kembang api pada siang hingga sore hari dan hanya mingizinkan menghidupkan pada pukul 23.00 Wita, menyambut peralihan tahun baru.

Wakil Bupati Badung I Made Sudiana bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat sebelumnya telah membersihkan sampah kiriman musiman di Pantai Kuta.

Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan merayakan malam pergantian tahun dengan nyaman tanpa diganggu oleh pencemaran sampah.

Siaga Satu

Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Polisi Albertus Julius Benny Mokalu mengatakan bahwa pihaknya memberlakukan siaga satu untuk pengamanan di sejumlah titik di Pulau Dewata menjelang perayaan malam tahun baru itu.

Polda Bali sebelumnya bersama sejumlah instansi terkait lainnya telah menggelar apel gelar pasukan pengamanan dengan mengerahkan 3.684 polisi untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2015.

Jumlah tersebut belum termasuk petugas dari TNI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, hingga "pecalang" atau petugas pengamanan adat Bali. Pengerahan ribuan personel itu, untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan termasuk ancaman dari orang yang tidak bertanggung jawab.

"Pihaknya tetap berkoordinasi dengan Densus dan tetap waspada. Mari kita jaga Bali bersama jangan sampai terjadi aksi terorisme di sini," ucap mantan Kepala Polda Bengkulu itu.

Petugas keamanan dan aparat desa untuk dapat melakukan pola pengamanan 1 x 24 jam bagi penduduk pendatang melaporkan diri kepada petugas untuk mudah didata.

Selain itu, juga melakukan penebalan petugas dan pengetatan keamanan di sejumlah pintu masuk, di antaranya Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, dan pelabuhan ikan.

"Kami pertebal dan perketat keamanan di pintu masuk, termasuk pelabuhan ikan juga perlu kami waspadai," ucapnya.

Perwira dan personel di seluruh jajaran Polda Bali juga diminta untuk meningkatkan profesionalitas kerja, bisa mengayomi masyarakat, jangan arogan, dan harus lebih disiplin.

Kepala Staf Kodam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Ruslian Hariadi menambahkan bahwa pihaknya menyiagakan secara utuh personel satuan tempur dan satuan bantuan tempur untuk membantu aparat kepolisian pengamanan malam pergantian tahun.

Kodam mem-"back up" (polisi) jika sewaktu-waktu diperlukan "on-call" segera bergerak serta menyiagakan semua kekuatan personel lain jika diperlukan.

Namun, dia enggan memerinci berapa jumlah personel satuan tempur itu, termasuk seluruh kekuatan Kodam Udayana yang dikerahkan maupun disiagakan untuk membantu polisi, mengingat hal itu merupakan bagian dari strategi.

Adanya pergerakan terkait dengan keberadaan jaringan terorisme, termasuk "Islamic State of Iraq and Syria" atau ISIS, Hariadi menjelaskan bahwa hal itu telah menjadi antisipasi prajurit, termasuk ancaman yang sempat dilontarkan oleh salah satu anggota jaringan ISIS yang tersebar di media sosial, Youtube.

"Kami akan selalu berkoordinasi dengan Polda, tidak akan lepas. Kalau lengah sedikit saja, termasuk masyarakat, kejadian tahun 2002 (Bom Bali I) bisa saja terulang, apalagi ISIS yang akan mencari kelemahan kita," tegasnya.

Ia mengajak masyarakat untuk membantu aparat terkait untuk bergerak menjaga keamanan minimal di wilayah masing-masing.

Setiap rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) memiliki kewajiban untuk siapa pun tamu yang datang harus lapor. Kodam Udayana juga telah memperkuat jaringan intelijen guna mengantisipasi aksi-aksi dari oknum yang ingin mengacaukan kondusivitas di Pulau Dewata menjelang Tahun Baru 2015. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014