Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta gencar melakukan inspeksi mendadak terhadap pelaksanaan sejumlah proyek di kabupaten/kota daerah ini dengan harapan dapat rampung pada akhir tahun ini.
"Sidak yang dilakukan dalam beberapa hari belakangan ini antara lain menyangkut pembangunan jalan di sepanjang jalur Sayan menuju Kedewatan tembus ke Ubud, Kabupaten Gianyar," kata Wagub Ketut Sudikerta di Denpasar, Rabu.
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Badung-Gianyar itu sudah selesai seratus persen, namun, Wagub menemukan kondisi aspal yang kurang bagus, terutama pada tepi luar yang tidak rata.
Selain itu banyak saluran air yang menuju gorong-gorong tersumbat akibat banyaknya sampah dan pasir sehingga pada musim hujan air tidak bisa masuk ke gorong-gorong dan meluber ke tengah jalan.
Kondisi demikian dikawatirkan akan merusak kondisi jalan dalam waktu singkat. Untuk perencanaan pembangunan jalan di tahun tahun mendatang, Wagub yang didampingi Inspektur Provinsi Bali I Ketut Teneng, meminta untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk membuat penghijauan jalan dengan jarak agak jauh dari pinggiran jalan ke arah luar.
Hal itu untuk meminimalisir permasalahan ke depan, setelah pembangunan fisik selesai, agar juga diselesaikan semua administrasi, serta dilakukan uji kualitas terhadap jalan yang sudah selesai dikerjakan.
Sidak juga dilakukan terhadap pembangunan ruang kelas di SMK 1 Bangli. Di tempat itu Wagub Sudikerta mengaku kecewa karena sampai batas akhir dari kontrak yakni 22 Desember 2014, pembangunan belum bisa selesai dan hanya mencapai 80 persen.
Wagub memerintahkan untuk lakukan "cut off" dan kontrak ditinjau kembali. "Pembangunan tidak usah dilanjutkan, karena kalau ini dilanjutkan maka pemerintah akan menemui masalah," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada pembangunan ruang kelas di SMA 2 Semarapura yang sampai akhir masa perpanjangan yang jatuh pada 22 Desember 2014, penyelesaiannya hanya mencapai 72,5 persen.
Langkah yang sama juga diberlakukan terhadap proyek yakni penghentian dan tinjau kontrak ulang.
Selanjutnya Wagub memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi Bali melalui Kepala Bidang Pedidikan Menengah, I Wayan Susila, untuk melakukan rapat guna menyelesaikan masalah ini segera .
Sementara itu konsultan pengawas dari pembangunan ruang kelas SMK1 Bangli, I Nyoman Pujawan dari CV. Bina Buana Wisesa, mengeluhkan kendala yang dihadapi oleh pelaksana proyek yaitu CV Surya Indra berupa masalah tenaga kerja, dan cuaca yang tidak mendukung.
Guyuran hujan terus menerus sehingga terjadi keterlambatan pada saat melakukan pengecoran. Tetapi pihaknya sudah melakukan beberapa kali teguran agar pembangunan bisa dipercepat.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh konsultan pengawas pembangunan ruang kelas SMA 2 Semarapura, Agung Aryani dari CV. Manarjaya dimana faktor penyebab keterlambatan adalah faktor cuaca dan tenaga kerja.
Sidak terakhir dilakukan terhadap pembangunan di Pura Uluwatu, Pecatu, Kabupaten Badung. Meskipun pembangunan belum selesai pada batas waktu akhir kontrak, tetapi pembangunan sudah mencapai 99,3 persen dan dijanjikan akan selesai paling lambat dua hari ke depan.
Wagub Ketut Sudikerta hari sebelumnya juga melakukan sidak ke proyek senderan di Petang dan proyek jalan di Kerobokan Kabupaten Badung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sidak yang dilakukan dalam beberapa hari belakangan ini antara lain menyangkut pembangunan jalan di sepanjang jalur Sayan menuju Kedewatan tembus ke Ubud, Kabupaten Gianyar," kata Wagub Ketut Sudikerta di Denpasar, Rabu.
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Badung-Gianyar itu sudah selesai seratus persen, namun, Wagub menemukan kondisi aspal yang kurang bagus, terutama pada tepi luar yang tidak rata.
Selain itu banyak saluran air yang menuju gorong-gorong tersumbat akibat banyaknya sampah dan pasir sehingga pada musim hujan air tidak bisa masuk ke gorong-gorong dan meluber ke tengah jalan.
Kondisi demikian dikawatirkan akan merusak kondisi jalan dalam waktu singkat. Untuk perencanaan pembangunan jalan di tahun tahun mendatang, Wagub yang didampingi Inspektur Provinsi Bali I Ketut Teneng, meminta untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk membuat penghijauan jalan dengan jarak agak jauh dari pinggiran jalan ke arah luar.
Hal itu untuk meminimalisir permasalahan ke depan, setelah pembangunan fisik selesai, agar juga diselesaikan semua administrasi, serta dilakukan uji kualitas terhadap jalan yang sudah selesai dikerjakan.
Sidak juga dilakukan terhadap pembangunan ruang kelas di SMK 1 Bangli. Di tempat itu Wagub Sudikerta mengaku kecewa karena sampai batas akhir dari kontrak yakni 22 Desember 2014, pembangunan belum bisa selesai dan hanya mencapai 80 persen.
Wagub memerintahkan untuk lakukan "cut off" dan kontrak ditinjau kembali. "Pembangunan tidak usah dilanjutkan, karena kalau ini dilanjutkan maka pemerintah akan menemui masalah," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada pembangunan ruang kelas di SMA 2 Semarapura yang sampai akhir masa perpanjangan yang jatuh pada 22 Desember 2014, penyelesaiannya hanya mencapai 72,5 persen.
Langkah yang sama juga diberlakukan terhadap proyek yakni penghentian dan tinjau kontrak ulang.
Selanjutnya Wagub memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi Bali melalui Kepala Bidang Pedidikan Menengah, I Wayan Susila, untuk melakukan rapat guna menyelesaikan masalah ini segera .
Sementara itu konsultan pengawas dari pembangunan ruang kelas SMK1 Bangli, I Nyoman Pujawan dari CV. Bina Buana Wisesa, mengeluhkan kendala yang dihadapi oleh pelaksana proyek yaitu CV Surya Indra berupa masalah tenaga kerja, dan cuaca yang tidak mendukung.
Guyuran hujan terus menerus sehingga terjadi keterlambatan pada saat melakukan pengecoran. Tetapi pihaknya sudah melakukan beberapa kali teguran agar pembangunan bisa dipercepat.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh konsultan pengawas pembangunan ruang kelas SMA 2 Semarapura, Agung Aryani dari CV. Manarjaya dimana faktor penyebab keterlambatan adalah faktor cuaca dan tenaga kerja.
Sidak terakhir dilakukan terhadap pembangunan di Pura Uluwatu, Pecatu, Kabupaten Badung. Meskipun pembangunan belum selesai pada batas waktu akhir kontrak, tetapi pembangunan sudah mencapai 99,3 persen dan dijanjikan akan selesai paling lambat dua hari ke depan.
Wagub Ketut Sudikerta hari sebelumnya juga melakukan sidak ke proyek senderan di Petang dan proyek jalan di Kerobokan Kabupaten Badung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014