Denpasar (Antara Bali) - Pertunjukan kesenian Bali sebagai iringan jamuan makan malam yang dipentaskan di daerah pedesaan di Pulau Dewata dengan panorama yang sangat mendukung, menjadi daya tarik turis asing, yang melakukan perjalanan wisata ke daerah ini.

"Atraksi unik dari para seniman Bali masih banyak bisa dipertontonkan kepada masyarakat luar negeri sebagai daya tarik untuk berkunjung ke daerah ini yang dijuluki Pulau Surga," kata Dewa Rai Budiasa, Penglingsir Jero Pengaji Payangan, Kabupaten Gianyar Bali, Selasa.

Ia mencontohkan, turis Prancis dan Jerman yang tergabung dalam "Bali a Velo Group" sangat menikmati suguhan makan malam setelah menyaksikan Ballet Ramayana di Jero Pengaji Payangan, dengan menu makanan khas Bali.

Adapun makanan yang menjadi kesukaan mereka (turis asing-red) adalah sate lilit ayam, betutu, ares dan plecing kacang panjang yang dihidangkan sedemikian rupa dalam suasana pedesaan, dan suasana inilah yang memang dicari orang berduit di luar negeri, kata Rai.

Makanan ares yang dibuat dari bahan baku batang pisang muda, direbus diisi bumbu khas daerah ini salah satu yang unik dan tidak pernah disaksikannya kecuali di Bali dan makanan itu cukup digemarinya dan hampir semua tamunya mencicipinya.

Dewa Rai menambahkan, sebagai penutup dalam jamuan tersebut, tamunya itu disuguhi makanan khas sebagai disertnya berupa jajan Pasung khas Payangan yang dibuat dari beras ketan dicampur kelapa diparut, diisi gula Bali (aren) ternyata disenangi para tamunya.

Tamu yang khusus datang menyaksikan kesenian Bali dan jamuan makam malam dalam suasana pedesaan itu, merupakan grup yang dikirim oleh Agen perjalanan dengan anggota rombongan tidak hanya dari Prancis saja, tetapi juga dari Jerman "Bali a Velo Group".

Dewa Rai Budiasa menjelaskan bersama adiknya Dewa Putra Diasa mengelola tim kesenian ini di bawah naungan Yayasan Yasa Putra Sedana yang dipimpin bersama, kaarena merasa terpanggil untuk melestarikan seni budaya Bali.

Usaha itu berkembang, berkat berbekal pengalaman sebagai staf Kebudayaan KBRI Bonn Jerman Barat dan Paris, Prancis, dua kakak beradik Dewa Rai Budiasa dan Dewa Putra Diasa tentu dengan harapan turis Eropa lebih banyak ke Bali.

Turis Eropa senang dengan pemandangan alam pedesaan, kata Rai sambil memperlihatkan angka kunjungan turis asing asal Eropa ke Bali tercatat 687.700 orang atau 20,12 persen dari seluruh turis asing ke Bali sebanyak 3,4 juta (Januari-November) 2014.

Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali menyebutkan, kedatangan turis Eropa tersebut terbanyak berkewarganegaraan Prancis 121.431 orang selama sebelas bulan I-2014, menyusul Inggris 116.790 orang, Jerman 98.486 orang dan Rusia 66.140 orang. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014