Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 10 sekehe atau perkumpulan barong anak menggelar Tradisi Ngelawang yang merupakan rangkaian peringatan Hari Raya Galungan dengan mengelilingi Kota Denpasar, Minggu.
Sebelum melakukan Tradisi Ngelawang perkumpulan barong tersebut melakukan persembayangan bersama di Pura Jagatnata Kota Denpasar.
Tradisi Ngelawang yang merupakan rangkaian peringatan Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau kejahatan.
Selain itu, Tradisi Ngelawang juga berarti sebagai bentuk menolak bala dan memohon rejeki.
Dalam tradisi setiap enam bulan sekali itu sejumlah seniman tersebut menampilkan atraksi di setiap persimpangan jalan umum.
Tradisi Ngelawang itu cukup menyedot perhatian para pengunjung karena menampilkan tarian unik dan dikemas secara lucu. Terlihat dari Pura Jagatnata hingga sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Provinsi Bali itu selalu dikerumuni warga untuk bisa menyaksikan tradisi tersebut.
Dalam tradisi itu mendapat pengawalan khusus dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan sejumlah aparat lainnya agar atraksi tidak menimbulkan kemacetan jalanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Sebelum melakukan Tradisi Ngelawang perkumpulan barong tersebut melakukan persembayangan bersama di Pura Jagatnata Kota Denpasar.
Tradisi Ngelawang yang merupakan rangkaian peringatan Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau kejahatan.
Selain itu, Tradisi Ngelawang juga berarti sebagai bentuk menolak bala dan memohon rejeki.
Dalam tradisi setiap enam bulan sekali itu sejumlah seniman tersebut menampilkan atraksi di setiap persimpangan jalan umum.
Tradisi Ngelawang itu cukup menyedot perhatian para pengunjung karena menampilkan tarian unik dan dikemas secara lucu. Terlihat dari Pura Jagatnata hingga sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Provinsi Bali itu selalu dikerumuni warga untuk bisa menyaksikan tradisi tersebut.
Dalam tradisi itu mendapat pengawalan khusus dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan sejumlah aparat lainnya agar atraksi tidak menimbulkan kemacetan jalanan. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014