Paris (Antara Bali/AFP) – Lebih dari 250 artefak suci milik suku asli Amerika, Eskimo, dan peninggalan zaman pra-Colombus dilelang di Prancis pada Senin meskipun mendapat pertentangan dari suku asli Navajo dan Hopi yang pergi ke Paris untuk mencoba menghentikan penjualan tersebut.

Itu adalah keempat kalinya dalam dua tahun topeng-topeng suci dari suku Hopi dijual di pelelangan di Prancis.

Suku Hopi dari Arizona yang memiliki 18.000 pernduduk menggunakan topeng-topeng tersebut dalam tarian saat upacara religius yang biasanya tertutup untuk orang luar.

Suku Hopi dan grup advokasi Survival International kali ini tidak memprotes penjualannya namun melayangkan gugatan legal untuk mencoba mengidentifikasi pembeli dan penjualnya, menurut pengacara mereka Pierre Servan-Schreiber.

Perwakilan dari suku asli lain, Navajo, memilih jalan lain dengan membeli kembali topeng mereka seharga 1.500 euro (sekitar Rp24,1 juta).

“Kami senang bisa membawa kembali topeng-topeng suci ini yang akan dimurnikan oleh syaman kami. Mereka akan memutuskan kapan topengnya bisa digunakan untuk upacara musim dingin,” kata Rex Lee Jime, wakil presiden bangsa Navajo, yang memiliki 200.000 anggota tersebar di Arizona, New Mexico, Utah dan Colorado.

Penjualannya, diselenggarakan oleh balai lelang Eve, berlangsung tanpa isiden di Hotel Drouot di Paris tengah. Namun, dua orang dikeluarkan karena khawatir mereka akan mencoba mengganggu acara tersebut.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014