Denpasar (Antara Bali) - Harga sayur mayur di Denpasar, Bali dalam tujuh hari terakhir cukup stabil, padahal sebelumnya sempat mengalami turun naik dipicu cuaca tidak menentu yang terkadang hujan atau panas.
"Sudah tujuh hari ini harga sayur mayur mulai stabil, karena hujan dengan intensitas sedang sangat membantu pertumbuhan sayur mayur," ujar Ketut Sani, pedagang sayur mayur di kawasan Pasar Badung, Denpasar, Rabu.
Ia menjelaskan, harga sayur mayur dalam tujuh hari terakhir tidak mengalami kenaikan seperti daun bawang jawa Rp15.000, daun bawang bali perkilogramnya Rp20.000, terong ungu perkilogramnya Rp5.000, sawi perkilogramnya Rp8.000 hingga Rp9.000, buncis perkilogramnya Rp20.000.
Menurut dia, harga sayur mayur saat ini tidak mengalami kenaikan harga, karena pasokan dari Jawa dan sekitar Denpasar berlimpah, karena faktor cuaca sangat mendukung.
Sedangkan pedagang sayur mayur lainnya, Nyoman Sarah, di kawasan Pasar Badung, Denpasar, membenarkan harga sayur mayur yang ada saat ini masih relatif stabil dan belum mengalami kenaikan harga.
Ia menjelaskan, seperti halnya harga wortel impor masih diharga Rp11.000 per kilogram dan wortel lokal masih diharga Rp10.000 per kilogram, sawi putih masih diharga Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram, kecambah masih diharga Rp7.000 per kilogram, kangkung dan bayam juga masih diharga Rp5.000 per kilogram.
Dengan harga stabil, menurut dia, pedagang sayur mayur bisa terasa lega, karena jika kenaikan mulai terjadi maka bertambahnya modal yang dirasa berat untuk pedagang sayur mayur, karena sayur mayur tidak dapat bertahan lama," ujar Sarah.
"Tetapi minat beli masyarakat atau konsumen agak berkurang, karena seringnya hujan membuat peminat pasar tradisional sedikit berkurang dari hari-hari biasanya. Kemungkinan kenaikan harga sayur mayur akan meningkat jelang hari raya Galungan, Natal, dan Tahun Baru," demikian Sani. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sudah tujuh hari ini harga sayur mayur mulai stabil, karena hujan dengan intensitas sedang sangat membantu pertumbuhan sayur mayur," ujar Ketut Sani, pedagang sayur mayur di kawasan Pasar Badung, Denpasar, Rabu.
Ia menjelaskan, harga sayur mayur dalam tujuh hari terakhir tidak mengalami kenaikan seperti daun bawang jawa Rp15.000, daun bawang bali perkilogramnya Rp20.000, terong ungu perkilogramnya Rp5.000, sawi perkilogramnya Rp8.000 hingga Rp9.000, buncis perkilogramnya Rp20.000.
Menurut dia, harga sayur mayur saat ini tidak mengalami kenaikan harga, karena pasokan dari Jawa dan sekitar Denpasar berlimpah, karena faktor cuaca sangat mendukung.
Sedangkan pedagang sayur mayur lainnya, Nyoman Sarah, di kawasan Pasar Badung, Denpasar, membenarkan harga sayur mayur yang ada saat ini masih relatif stabil dan belum mengalami kenaikan harga.
Ia menjelaskan, seperti halnya harga wortel impor masih diharga Rp11.000 per kilogram dan wortel lokal masih diharga Rp10.000 per kilogram, sawi putih masih diharga Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram, kecambah masih diharga Rp7.000 per kilogram, kangkung dan bayam juga masih diharga Rp5.000 per kilogram.
Dengan harga stabil, menurut dia, pedagang sayur mayur bisa terasa lega, karena jika kenaikan mulai terjadi maka bertambahnya modal yang dirasa berat untuk pedagang sayur mayur, karena sayur mayur tidak dapat bertahan lama," ujar Sarah.
"Tetapi minat beli masyarakat atau konsumen agak berkurang, karena seringnya hujan membuat peminat pasar tradisional sedikit berkurang dari hari-hari biasanya. Kemungkinan kenaikan harga sayur mayur akan meningkat jelang hari raya Galungan, Natal, dan Tahun Baru," demikian Sani. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014