Denpasar (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, berkoordinasi dengaan Dinas Sosial Provinsi Bali terkait kepulangan kakek telantar, Merta (69), yang menjadi korban tabrak lari di depan Pasar Sanglah beberapa waktu lalu.
"Kakek tersebut rencananya dipulangkan oleh Dinas Sosial Provinsi Bali, Rabu (3/12) dan kemungkinan dibawa ke panti jompo untuk mendapatkan tempat yang layak," kata Kepala Sub-Bagian Humas, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar, Selasa.
Pihaknya mengakui kondisi kakek tersebut sudah dalam keadaan sehat dan pulih setelah mengalami kecelakaan.
Ia menuturkan bahwa seharusnya kakek tersebut sudah diizikan pulang pada 11 Oktober 2014. Namun, karena tidak adak keluarga yang menjenguk, maka pihak RSUP Sanglah tidak memulangkannya.
"Apabila kami biarkan pulang kakek tersebut tidak tau tinggal dialamat mana dan sampai saat ini tidak ada pihak keluarga yang menjenguk," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa apabila dipaksakan pulang tidak ada yang mengurusnya dan sampai saat ini biaya perawatan belum ditebus.
Sebelumnya, kakek tersebut menjadi korban tabrak lari, pada Sabtu (4/10) di depan Pasar Sanglah, Denpasar, Bali saat hendak menjual sayuran.
Korban kemudian dibawa ke RSUP Sanglah karena mengalami luka lecet disekujur tubuhnya dan luka terbuka pada kepala kanan. Saat ditanya oleh petugas medis, korban mengaku tinggal di Banjar Peken Renon, Denpasar, Bali.
Pihak rumah sakit menghubungi cucu kakek tersebut yang tinggal di wilayah Renon, Denpasar, Bali. Namun, tidak mendapat respon positif.
Selain itu, pihaknya menghubungi kepala Desa Renon. Namun, tidak tercatat dalam kependudukan yang diduga penduduk pendatang.
Kemudian, langsung menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Karangasem, Bali untuk mencari informasi keberadaan keluarga kakek tersebut yang disempat diakui berasal dari Desa Ababi, Abang. Namun, Dinsos Kabupaten Karangasem mengatakan bahwa kakek tersebut tidak tercatat dari desa tersebut.
Oleh sebab itu, pihak rumah sakit langsung berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Bali.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kakek tersebut rencananya dipulangkan oleh Dinas Sosial Provinsi Bali, Rabu (3/12) dan kemungkinan dibawa ke panti jompo untuk mendapatkan tempat yang layak," kata Kepala Sub-Bagian Humas, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar, Selasa.
Pihaknya mengakui kondisi kakek tersebut sudah dalam keadaan sehat dan pulih setelah mengalami kecelakaan.
Ia menuturkan bahwa seharusnya kakek tersebut sudah diizikan pulang pada 11 Oktober 2014. Namun, karena tidak adak keluarga yang menjenguk, maka pihak RSUP Sanglah tidak memulangkannya.
"Apabila kami biarkan pulang kakek tersebut tidak tau tinggal dialamat mana dan sampai saat ini tidak ada pihak keluarga yang menjenguk," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa apabila dipaksakan pulang tidak ada yang mengurusnya dan sampai saat ini biaya perawatan belum ditebus.
Sebelumnya, kakek tersebut menjadi korban tabrak lari, pada Sabtu (4/10) di depan Pasar Sanglah, Denpasar, Bali saat hendak menjual sayuran.
Korban kemudian dibawa ke RSUP Sanglah karena mengalami luka lecet disekujur tubuhnya dan luka terbuka pada kepala kanan. Saat ditanya oleh petugas medis, korban mengaku tinggal di Banjar Peken Renon, Denpasar, Bali.
Pihak rumah sakit menghubungi cucu kakek tersebut yang tinggal di wilayah Renon, Denpasar, Bali. Namun, tidak mendapat respon positif.
Selain itu, pihaknya menghubungi kepala Desa Renon. Namun, tidak tercatat dalam kependudukan yang diduga penduduk pendatang.
Kemudian, langsung menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Karangasem, Bali untuk mencari informasi keberadaan keluarga kakek tersebut yang disempat diakui berasal dari Desa Ababi, Abang. Namun, Dinsos Kabupaten Karangasem mengatakan bahwa kakek tersebut tidak tercatat dari desa tersebut.
Oleh sebab itu, pihak rumah sakit langsung berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Bali.(MFD)
Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014