Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Perdagangan terus mengedepankan program pelayanan pro pengusaha kecil atau dalam skala usaha kecil menengah (UKM) untuk memperkuat produk-produk mereka agar memiliki kualitas ekspor dan daya saing global.

"Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional memperkuat pelayanan pro- pengusaha kecil, UKM, melalui pembangunan Database Desainer, Design Facilitation Service (DFS) dan Designer Dispatch Service (DDS)," kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Ditjen PEN Kementerian Perdagangan, Sulistyawati, pada Seminar `Diversity Drives Innovation` di Jakarta, Kamis.

Program DDS merupakan fasilitas pendampingan oleh para desainer Indonesia kepada UKM ekspor dalam pengembangan desain produk sehingga menghasilkan prototype atau purwarupa produk ekspor yang memenuhi standar kualitas ekspor.

Selain itu, lanjut Sulistyawati, satu hal yang juga penting bahwa desain produk berkualitas ekspor itu juga harus memiliki unsur Indonesia dan kearifan lokal dari daerah produksi produk tersebut.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu desain produk UKM, mempromosikan desainer dan UKM, memenuhi kebutuhan UKM terhadap pengembangan produk berorientasi ekspor, serta memfasilitasi alih pengetahuan dari desainer yang berpengalaman kepada desainer lokal atau daerah.

Kali ini, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan bersama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), menghadirkan desainer asal negeri Sakura untuk mengajari pelaku UKM untuk belajar desain produk agar kualitas produknya makin menarik dan berdaya saing tinggi.

Seminar tersebut dilakukan secara intensif dan interaktif agar peserta mendapatkan pengetahuan dari desainer produk asal Jepang itu.

Diharapkan, pelaku UKM mempunyai teknik dan kemampuan yang unggul di bidang desain produk, dan dengan kreativitas dan inovasi dalam memadukan unsur lokal serta modern diharapkan tercipta desain produk berkualitas global dengan karakter lokal yang kuat.

"Dengan kearifan lokal dan keanekaragaman budaya yang kita miliki, saya berharap tercipta produk dengan karakteristik yang kuat. Ini sesuai visi Trisakti, berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Sulistyawati.

Untuk program DDS itu sendiri, pada 2014 kembali dilaksanakan sebanyak 13 kegiatan di 11 daerah, dan hasilnya telah dipamerkan pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 beberapa waktu lalu.(MFD)

Pewarta:

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014