Negara (Antara Bali) - Perbaikan atau rehabilitasi gedung Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jembrana, menyulitkan murid yang mengikuti ujian akhir semester.
Pantauan di lapangan, sedikitnya ada dua sekolah dasar yaitu SD Negeri 1 Pendem dan SD Negeri 1 Banjar Tengah, Kecamatan Negara terpaksa mengikuti ujian akhir semester dengan ruangan seadanya karena ruangan lama belum selesai diperbaiki.
Di SD Negeri 1 Pendem, murid kelas V dan VI harus berbagi ruang kelas yang disekat, karena perbaikan ruang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) belum selesai.
"Kami menerima DAK bulan oktober untuk peningkatan sarana dan prasarana kualitas pendidikan, termasuk perbaikan ruang kelas dan atap. Kalau belum selesai dikerjakan, terpaksa kami sekat satu ruangan menjadi dua kelas," kata Kepala SD Negeri 1 Pendem, Desak Made Yudani.
Ia mengungkapkan, pembagian ruang kelas ini sudah berlangsung selama satu bulan, dan akan dilakukan hingga rehabilitasi bangunan selesai bulan desember.
Meskipun belajar di ruang kelas yang sama dengan hanya dibatasi triplek, termasuk satu bangku ditempati tiga orang, ia mengaku, proses belajar mengajar murid-muridnya tidak terganggu.
"Sebenarnya kami berharap bantuan dari pusat ini turun awal tahun depan, tapi dari tim survei menilai perbaikan harus dilakukan secepatnya, sehingga kami terima saja. Dulu kami juga pernah menerima bantuan di akhir tahun, dan berjalan lancar," ujarnya.
Sementara di SD 1 Banjar Tengah, pihak sekolah menerapkan masuk bergantian pagi dan siang bagi murid yang mengikuti ujian akhir semester.
Sama dengan SD Negeri 1 Pendem, di sekolah ini juga sedang berlangsung perbaikan tiga ruang kelas yang diperkirakan baru selesai akhir tahun.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pantauan di lapangan, sedikitnya ada dua sekolah dasar yaitu SD Negeri 1 Pendem dan SD Negeri 1 Banjar Tengah, Kecamatan Negara terpaksa mengikuti ujian akhir semester dengan ruangan seadanya karena ruangan lama belum selesai diperbaiki.
Di SD Negeri 1 Pendem, murid kelas V dan VI harus berbagi ruang kelas yang disekat, karena perbaikan ruang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) belum selesai.
"Kami menerima DAK bulan oktober untuk peningkatan sarana dan prasarana kualitas pendidikan, termasuk perbaikan ruang kelas dan atap. Kalau belum selesai dikerjakan, terpaksa kami sekat satu ruangan menjadi dua kelas," kata Kepala SD Negeri 1 Pendem, Desak Made Yudani.
Ia mengungkapkan, pembagian ruang kelas ini sudah berlangsung selama satu bulan, dan akan dilakukan hingga rehabilitasi bangunan selesai bulan desember.
Meskipun belajar di ruang kelas yang sama dengan hanya dibatasi triplek, termasuk satu bangku ditempati tiga orang, ia mengaku, proses belajar mengajar murid-muridnya tidak terganggu.
"Sebenarnya kami berharap bantuan dari pusat ini turun awal tahun depan, tapi dari tim survei menilai perbaikan harus dilakukan secepatnya, sehingga kami terima saja. Dulu kami juga pernah menerima bantuan di akhir tahun, dan berjalan lancar," ujarnya.
Sementara di SD 1 Banjar Tengah, pihak sekolah menerapkan masuk bergantian pagi dan siang bagi murid yang mengikuti ujian akhir semester.
Sama dengan SD Negeri 1 Pendem, di sekolah ini juga sedang berlangsung perbaikan tiga ruang kelas yang diperkirakan baru selesai akhir tahun.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014