Negara (Antara Bali) - Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Jembrana mencapai 45 orang, sejak bulan Januari hingga Oktober 2014.

"Untuk menekan jumlah kecelakaan tersebut, kami akan melakukan beberapa upaya, seperti operasi di jalan raya serta pembinaan kepada masyarakat," kata Kepala Satuan Lalu-Lintas Polres Jembrana, Ajun Komisaris I Gede Sumadra Kerthiawan, di Negara, Minggu.

Menurutnya, operasi di jalan raya dilakukan karena pihaknya melihat, kesadaran pengguna jalan untuk berlalu-lintas dengan aman masih kurang.

Ia mengatakan, gelar pasukan untuk Operasi Zebra ini akan dilakukan hari rabu, disusul dengan razia kendaraan di lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan.

Beberapa hal yang akan dirazia polisi dalam operasi ini, katanya, selain surat-surat kendaraan bermotor serta SIM, juga akan diperhatikan helm yang digunakan pengendara sepeda motor.

"Helm yang dipakai harus memiliki Standar Nasional Indonesia atau SNI, kalau tidak SNI berarti melakukan pelanggaran," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kendaraan barang dan penumpang juga tidak luput dari operasi, khususnya yang mengangkut muatan melebihi kapasitas.

Menurutnya, kendaraan khususnya truk yang mengangkut muatan melebihi kapasitas, sering memicu kecelakaan karena jalan mereka yang lambat, serta sering tergelincir saat di tikungan maupun tanjakan.

"Dalam operasi ini kami akan libatkan aparat TNI, maupun petugas dari Dinas Perhubungan Jembrana," katanya.

Selain operasi di jalan raya, ia mengatakan, pembinaan di kalangan pelajar lewat program polisi masuk sekolah yang sudah rutin dilakukan akan lebih ditingkatkan, dengan harapan generasi muda ini bisa menjadi pelopor ketertiban berlalu-lintas.

Selain merenggut 45 nyawa, dari 113 kecelakaan di Kabupaten Jembrana, sebanyak 131 orang mengalami luka ringan dan 1 luka berat dengan kerugian material mencapai Rp437 juta lebih.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014