Jakarta (Antara Bali) - Forum Solidaritas Pekerja Indonesia di Luar Negeri (FSPILN) berharap Presiden Jokowi cermat melihat rekam jejak calon kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) mendatang.

Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA News, kandidat yang akan dipilih Jokowi diharapkan setidaknya memiliki kriteria yang mengerti penempatan TKI ke luar negeri, mengerti perlindungan TKI sejak awal penempatan hingga kepulangan, menguatkan perlindungan TKI ABK terutama ABK yang bekerja di laut.

"Jangan sampai kepala BNP2TKI mendatang hanyalah bagian dari "bagi-bagi kue" kekuasaan yang jauh dari harapan ideal kami," kata juru bicara FSPILN Imam Syafii dalam keterangan di Jakarta, Jumat (21/11).

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, telah ada nama yang ditunjuk untuk menduduki posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Menurutnya, surat Keputusannya telah berada di kantor presiden. Dari kabar yang beredar, Nusron Wahid yang akan menduduki jabatan Kepala BNP2TKI.

Menanggapi kabar tersebut, Imam menyarankan agar Jokowi masih membuka nama-nama lain yang memiliki integritas, visi dalam perlindungan TKI, dan sudah terbukti.

"Masih banyak kandidat yang pantas menjadi kepala BNP2TKI dengan rekam jejaknya selama ini," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa salah satu agenda utama Jokowi yang tertuang dalam Nawa Cita adalah perlindungan hak dan keselamatan WNI di luar negeri, khususnya pekerja migran.

"Sekali lagi, harapan kami Jokowi benar-benar perhatikan rekam jejak kandidat kepala BNP2TKI yang sevisi dengan Nawa Cita Jokowi," tegasnya (WDY)

Pewarta: Oleh Monalisa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014