Denpasar (Antara Bali) - Harga bunga yang dijual pedagang di pinggir jalan Wangaya, Denpasar relatif stabil seiiring adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan beberapa kebutuhan pokok.

Dengan adanya kenaikan bahan bakar minyak yang diikuti oleh harga kebutuhan pokok, tidak berpengaruh pada kenaikan harga bunga. Karena harga bunga dipengaruhi oleh iklim atau cuaca, kata salah seorang pedagang bunga, Gede Sumara, Kamis.

Ia mengatakan bahwa harga bunga di pinggiran jalan Wangaya relatif stabil. Biasanya kenaikan terjadi pada saat upacara Purnama dan Galungan bisa naik hingga 45 persen dan untuk upacara tilam dan kajeng kliwon kenaikan hanya 20 persen.

Ia menjelaskan harga bunga mitir perkilogramnya dijual dengan harga Rp13.000 sekarang menjadi Rp15.000 hingga Rp 20.000/ kilogramnya. tunjung atau teratai Rp3.000/ iket sekarang menjadi Rp5.000/ikat, bunga pacah seribu dijual dengan harga Rp15.000/ kilogram sekarang Rp17.000/ kilogramnya, bunga sandat masih stabil di harga Rp3000/20 biji, naik sebesar Rp2.000 untuk tiap kilogramnya.

Hanya saja ada beberapa bunga yang mengalami kenaikan harga semisal bunga pacah ungu, pada empat hari yang lalu masih diharga Rp15.000/ kilogramnya dan saat ini dijual dengan harga Rp18.000/ kilogramnya.

Pacah merah dan pacah putih pada empat hari yang lalu masih diharga Rp13.000/ kilogramnya dan saat ini dijual dengan harga Rp15.000/ kilogramnya, mengalami kenaikan sebesar Rp3000 untuk tiap kilogramnya. Kelapa gading masih berkisar diharga Rp4.000 hingga Rp5.000/ bijinya.

Sumara menjelaskan, harga bunga memang naik dan turun relatif cepat, bila cuaca mendukung maka harga bunga bisa jadi sangat murah, teapi jika cuaca sedang buruk dan konstur tanah kurang memenuhi kriteria maka kualitas bunga juga akan mempengaruhi harga saat ini.

Pasokan bunga didatangkan dari Klungkung dan Mambal, kabupaten Badung. Bunga dari Mambal biasanya lebih awet dibandingkan yang dari Klungkung, karena dipengaruhi oleh faktor tanah dan kualitas bibit yang bagus. "ujar dia.

Ina salah seorang pembeli bunga mengatakan, kenaikan dan penurunan harga bunga itu hal yang wajar, karena makin banyak pembeli bunga dan kecilnya pasokan hal tersebut berpengaruh terhadap harga jual. (MFD)

Pewarta: Oleh Mayolus Fajar

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014