Negara (Antara Bali) - Penumpang dengan tujuan Denpasar-Gilimanuk mengeluhkan angkutan umum di Bali, yang dianggap seenaknya memindahkan penumpang ke mobil lain.

"Saya tadi berangkat dari Denpasar dengan janji akan diantar sampai Gilimanuk, tapi saat sampai Terminal Pesiapan, Kabupaten Tabanan saya dioper ke mobil lain. Saat sampai disini, kembali saya dipindah ke angkutan lain," kata Murniati, salah seorang penumpang saat ditemui di Terminal Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu.

Ia mengaku, dirinya tidak mempermasalahkan kenaikan tarif dari Rp25 ribu menjadi Rp35 ribu karena harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, tapi seharusnya penumpang diantar sampai tujuan.

"Saya juga tahu harga BBM naik, dan tidak keberatan kalau ongkos naik kendaraan umum juga naik. Tapi tolong antar sampai di tujuan, seperti perjanjian saat naik dari Denpasar," ujar perempuan paruh baya yang hendak pulang ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini.

Menurutnya, dengan tiga kali naik kendaraan yang berbeda untuk sampai di Gilimanuk, waktunya jadi banyak terbuang di jalan, sementara ia harus segera sampai di Banyuwangi.

"Masak di setiap terminal saya disuruh turun untuk dioper ke kendaraan lagi. Kendaraan yang baru juga menunggu penuh baru berangkat, kan terbuang banyak waktu saya," katanya.

Meskipun tidak dipungut biaya tambahan, menurutnya, memindahkan penumpang ke kendaraan lain seperti ini merugikan penumpang.

Sopir yang memindahkan penumpang ke kendaraan lain saat perjalanan dari Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya sudah lama terdengar, dengan alasan mereka rugi membawa sedikit penumpang dengan jarak tempuh yang mencapai 100 kilometer lebih.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014