Washington (Antara Bali/AFP) – Dana Moneter Internasional (IMF) pada Jumat mengumumkan suku bunga minimum terhadap mata uang unik SDR miliknya saat berusaha memerangi dampak dari merosotnya suku bunga dan ancaman deflasi dari negara-negara dengan perekonomian besar.

IMF mengatakan bahwa mulai Senin mereka akan mempertahankan suku bunga 0,05 persen, atau lima basis poin, terhadap mata uang special drawing rights atau SDR, yang merupakan mata uang dari anggota terbesarnya.

Saat ini suku bunga IMF pada uang yang dipinjamkan anggotanya adalah 3 basis poin. Itu juga merupakan dasar untuk suku bunga pinjaman para pemberi pinjaman krisis global kepada peminjam.

Dengan suku bunga jangka pendek untuk komponen SDR, euro dan yen saat ini bergerak di bawah nol, sementara dolar dan pound hampir di atas nol, yang juga berisiko menarik tingkat SDR ke tingkat negatif, kata seorang pejabat senior menjelaskan.

“Di bawah pemerintahan saat ini tidak ada yang menghentikan laju SDR menuju wilayah negatif,” katanya.

“Secara finansial, itu akan menjadi situasi yang agak menyimpang karena anggota kreditor kami akan membayar untuk menyediakan kami sumber daya.”

Namun, pihaknya juga mengakui kekhawatiran IMF, para bankir sentral terkemuka, dan trader pasar obligasi yang mengungkapkan ekonominya tenggelam ke area deflasi.

“Ini adalah refleksi dari fakta bahwa bank sentral telah menetapkan suku bunga yang sangat rendah, atau bahkan negatif,” kata pejabat tersebut.

Untuk memenuhi tantangan suku bunga rendah, IMF akan membulatkannya menjadi tiga poin desimal bukan dua seperti di masa lalu.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014