Negara (Antara Bali) - Humas Pemkab Jembrana mendapatkan ilmu komunikasi rasa dari Biro Humas, Protokol Dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saat melakukan kunjungan kerja ke provinsi tersebut, Kamis.
"Dalam membangun kerjasama dengan media massa, kami melakukan pendekatan komunikasi rasa. Tapi kami juga menghindari intervensi terhadap mereka," kata Kepala Biro Humas, Protokol Dan Umum Provinsi Jawa Barat, Rudi Ganda Kusuma.
Menurutnya, dalam menyikapi pemberitaan media massa, yang tidak jarang juga kritis terhadap pemerintah, pihaknya berusaha memberikan klarifikasi bersamaan dengan berita pertama turun.
"Kepada wartawan yang bertugas di lingkungan Pemprov Jawa Barat, kami hanya minta mereka melakukan konfirmasi segala pemberitaan yang menyangkut kami," ujarnya.
Sebagai juru bicara pemerintah, ia mengaku, berusaha untuk cepat mengetahui pemberitaan yang akan muncul, lewat koordinasi dengan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Menurutnya, SKPD disarankan secepatnya memberikan informasi, saat media massa hendak konfirmasi ke instansinya, untuk dicarikan jawaban yang tepat.
Sementara Kepala Bagian Humas Dan Protokol Jemnbrana, Made Gede Budhiarta mengatakan, pihaknya sudah mendengar prestasi dan pengakuan terhadap Pemprov Jawa Barat, terkait pengelolaan informasi dan publikasi.
"Karena itu kami minta teknis pengelolaan tersebut, termasuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan itu," katanya.
Ia mengaku, sejauh ini hubungan Pemkab Jembrana dengan media massa berjalan cukup baik, termasuk melakukan kerjasama publikasi untuk sosialisasi program-program pemerintah.
Usai pertemuan ia mengatakan, tertarik dengan pengembangan komunikasi rasa yang dilakukan Pemprov Jawa Barat, meskipun pihaknya sudah melakukan, hanya belum menjadi sistem baku kehumasan di Jembrana.
"Komunikasi rasa tersebut bisa dijadikan sistem yang baku bagi Humas, kami akan minta teknisnya secara tertulis ke Pemprov Jawa Barat," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dalam membangun kerjasama dengan media massa, kami melakukan pendekatan komunikasi rasa. Tapi kami juga menghindari intervensi terhadap mereka," kata Kepala Biro Humas, Protokol Dan Umum Provinsi Jawa Barat, Rudi Ganda Kusuma.
Menurutnya, dalam menyikapi pemberitaan media massa, yang tidak jarang juga kritis terhadap pemerintah, pihaknya berusaha memberikan klarifikasi bersamaan dengan berita pertama turun.
"Kepada wartawan yang bertugas di lingkungan Pemprov Jawa Barat, kami hanya minta mereka melakukan konfirmasi segala pemberitaan yang menyangkut kami," ujarnya.
Sebagai juru bicara pemerintah, ia mengaku, berusaha untuk cepat mengetahui pemberitaan yang akan muncul, lewat koordinasi dengan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Menurutnya, SKPD disarankan secepatnya memberikan informasi, saat media massa hendak konfirmasi ke instansinya, untuk dicarikan jawaban yang tepat.
Sementara Kepala Bagian Humas Dan Protokol Jemnbrana, Made Gede Budhiarta mengatakan, pihaknya sudah mendengar prestasi dan pengakuan terhadap Pemprov Jawa Barat, terkait pengelolaan informasi dan publikasi.
"Karena itu kami minta teknis pengelolaan tersebut, termasuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan itu," katanya.
Ia mengaku, sejauh ini hubungan Pemkab Jembrana dengan media massa berjalan cukup baik, termasuk melakukan kerjasama publikasi untuk sosialisasi program-program pemerintah.
Usai pertemuan ia mengatakan, tertarik dengan pengembangan komunikasi rasa yang dilakukan Pemprov Jawa Barat, meskipun pihaknya sudah melakukan, hanya belum menjadi sistem baku kehumasan di Jembrana.
"Komunikasi rasa tersebut bisa dijadikan sistem yang baku bagi Humas, kami akan minta teknisnya secara tertulis ke Pemprov Jawa Barat," katanya.(GBI)
Editor : Gembong Ismadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014