Denpasar (Antara Bali) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Bali meminta dukungan pemerintah dalam menyebar dokter spesialis di setiap kabupaten/kota.
"Agar penyebaran dokter spesialis di daerah tetap merata harus didukungan peran serta pemerintah kabupaten/kota dengan melakukan program beasiswa," ujar Ketua IDI Bali dr Kompyang Gautama SpA di Denpasar, Rabu.
Upaya tersebut bertujuan agar para dokter yang bertugas di daerah pelosok dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan dokter di perkotaan.
"Namun, harus ada aturan yang mengikat dokter yang mendapatkan beasiswa gratis dari pemerintah daerah tersebut dengan membuat perjanjian apabila setelah mengenyam pendidikan profesi spesialis agar mau kembali bertugas ke daerah asal," katanya menambahkan.
Selain memberikan beasiswa kepada para dokter, lanjut dia, perlu juga dukungan fasilitas alat-alat kesehatan secara optimal sehingga pelayanan kesehatan di daerah terpencil lebih terjamin.
"Seorang spesialis jantung dapat bekerja optimal apabila di daerah tersebut memiliki alat ekokardiografi. Kemudian, dokter spesialis kebidanan harus ditunjang dengan alat USG," katanya mencontohkan.
Terkait penghasilan yang didapat dokter spesialis, Kompyang menyatakan tergantung masa kerja, pengalaman, dan keahlian.
Oleh sebab itu, pihaknya mengakui penyebaran dokter spesialis di beberapa rumah sakit daerah di Bali masih belum merata. Namun, kendala tersebut juga terjadi di seluruh kota di Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Agar penyebaran dokter spesialis di daerah tetap merata harus didukungan peran serta pemerintah kabupaten/kota dengan melakukan program beasiswa," ujar Ketua IDI Bali dr Kompyang Gautama SpA di Denpasar, Rabu.
Upaya tersebut bertujuan agar para dokter yang bertugas di daerah pelosok dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan dokter di perkotaan.
"Namun, harus ada aturan yang mengikat dokter yang mendapatkan beasiswa gratis dari pemerintah daerah tersebut dengan membuat perjanjian apabila setelah mengenyam pendidikan profesi spesialis agar mau kembali bertugas ke daerah asal," katanya menambahkan.
Selain memberikan beasiswa kepada para dokter, lanjut dia, perlu juga dukungan fasilitas alat-alat kesehatan secara optimal sehingga pelayanan kesehatan di daerah terpencil lebih terjamin.
"Seorang spesialis jantung dapat bekerja optimal apabila di daerah tersebut memiliki alat ekokardiografi. Kemudian, dokter spesialis kebidanan harus ditunjang dengan alat USG," katanya mencontohkan.
Terkait penghasilan yang didapat dokter spesialis, Kompyang menyatakan tergantung masa kerja, pengalaman, dan keahlian.
Oleh sebab itu, pihaknya mengakui penyebaran dokter spesialis di beberapa rumah sakit daerah di Bali masih belum merata. Namun, kendala tersebut juga terjadi di seluruh kota di Indonesia. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014