Denpasar (Antara Bali) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Denpasar, Bali memberikan pelatihan tata rias kepada "tukang suwun" atau perempuan buruh jinjing pasar tradisional di kota setempat.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Bali, Selasa mengatakan pihaknya terus melakukan terobosan dan inovasi dalam memberdayakan warga yang tidak memiliki keterampilan sehingga mereka mempunyai keahlian khusus.

"Kami siap membantu perempuan tukang jinjing tersebut untuk meningkatkan keterampilan secara berkelanjutan, antara lain pelatihan tata rias," katanya.

Dengan langkah itu, kata wali kota, sehingga ke depannya para perempuan tersebut memiliki keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentunya perempuan tidak mau hanya bekerja menjadi tukang jinjing, namun bisa juga bekerja yang lain seperti buka salon atau tempat menjahit pakaian.

"Untuk itu saya harapkan dapat menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan keterampilan. Kami siap untuk memfasilitasi para perempuan tersebut dalam meningkatkan keterampilannya," ujar Rai Mantra.

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengimbau agar semua masyarakat termasuk pekerja tukang jinjing untuk menjaga kesehatan, salah satunya menghindari narkoba. Karena sekali kena narkoba sangat sulit untuk keluar bahkan dampaknya akan lebih parah bisa menimbulkan HIV.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan melalui pelatihan keterampilan tata rias diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, wawasan, kesadaran hidup serta kumitmen keluarga.

Pelatihan tersebut menyasar para perempuan buruh jinjing pasar tradisional yang dilaksanakan selama 66 jam dengan menghadirkan para nara sumber terkait.

Ia mengharapkan para peserta pelatihan agar memperhatikan dan mengikuti pelatihan secara baik untuk bekal di masyarakat.
Sehingga terjun bermasyarakat dapat memperaktekan keterampilan yang telah didapat, disamping juga untuk diri sendiri.

Untuk pelatihan ini sesuai dengan permintaan dari para perempuan buruh menjinjing, seperti tata rias, "bebantenan" dan keterampilan lainnya.

Ketua Yayasan Rama Sesana, dr Sari mengatakan perempuan yang bekerja di Pasar Badung memiliki kemampuan yang sama seperti masyarakat lainnya. Dengan memberikan pelatihan secara rutin diharapkan mereka menyerap semua kegiatan, khususnya dapat meningkatkan keterampilan mereka.

Nyoman Rinci, seorang peserta pelatihan mengaku senang mendapatkan pelatihan dalam meningkatkan keterampilan.

Ia berharap pelatihan seperti ini agar rutin dilaksanakan sehingga benar-benar memiliki keterampilan untuk masa depannya.

"Saya harapkan pelatihan-pelatihan yang diberikan agar dilaksanakan secara rutin, sehingga kami mendapatkan bekal di masa depan," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014