Kano (Antara Bali/AFP) - Umat Muslim di wilayah timur laut Nigeria merayakan hari raya Idul Adha dengan penuh ketakutan ke pada Sabtu, karena militer menahan tersangka militan Islamis Boko Haram dan otoritas memerintahkan penutupan jalan.

Negara bagian Yobe dan Borno menyatakan larangan perjalanan selama akhir pekan liburan Idul Adha untuk berjaga-jaga atas serangan Boko Haram.

Artinya penduduk di kedua negara bagian -- lokasi terjadinya serangan Boko Haram yang menelan ribuan korban jiwa dalam lima tahun terakhir -- harus melakukan perjalanan jarak jauh agar bisa pergi ke masjid atau mengunjungi teman dan kerabatnya untuk merayakan hari raya tersebut secara tradisional.

Militer di Yobe meringkus puluhan anggota militan Boko Haram yang diduga menyelinap ke ibu kota negara bagian, Potiskum, untuk mempersiapkan serangan selama Idul Adha, menurut beberapa narasumber dari pihak keamanan kepada AFP pada Sabtu.

“Dalam tiga hari terakhir kami menangkap 57 tersangka teroris Boko Haram yang menyusup ke Potiskum untuk mempersiapkan serangan besar-besaran selama perayaan Idul Adha,” ucap narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

“Mereka ditahan di berbagai wilayah kota dan mereka sebelumnya dikirim terlebih dahulu, sementara senjata yang mereka gunakan dalam serangan terencana itu akan diselundupkan kemudian,” ungkapnya.

Pemimpin Potiskum terpaksa mengganti tempat salat karena alasan keamanan, kata beberapa penduduk.

Larangan perjalanan tersebut membuat warga tidak bisa membeli domba atau ternak lainnya yang digunakan dalam acara kurban tradisional selama hari raya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014