Singapura (Antara Bali/AFP) – Harga minyak turun di Asia pada Senin saat para dealer menunggu data utama manufaktur Tiongkok untuk mendapat petunjuk mengenai permintaan di negara pengonsumsi energi terbesar di dunia tersebut, menurut para analis.

Acuan Amerika Serikat meliputi minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober turun 31 sen menjadi 92,10 dolar Amerika (sekitar Rp1,10 juta), sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman November jatuh 44 sen menjadi 97,95 dolar Amerika (sekitar Rp1,17 juta) di perdagangan pagi.

Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan rilis perkiraan indeks manajer pembelian (PMI) HSBC pada Selasa untuk sektor manufaktur Tiongkok muncul “setelah laporan ekonomi berada di bawah ekspektasi.”

Dia menambahkan bahwa angka yang terus melemah “akan menekankan perekonomian Tiongkok yang juga melemah.”

United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan “pasar memperkirakan penurunan lebih lanjut dalam PMI ke 50,0 dari 50,2 pada Agustus setelah turun dari 51,7 pada Juli.”

Indeks tersebut mengukur aktivitas manufaktur di pabrik-pabrik Tiongkok dan mengawasi secara saksama indikator kesehatan ekonomi. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan.

UOB mengatakan para investor juga akan mengamati data PMI Amerika Serikat dan zona euro yang akan dirilis pada Selasa. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014