Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti potensi ancaman bencana di Kabupaten Buleleng sehingga diperlukan upaya mitigasi secara struktural dan nonstruktural untuk mengurangi dampak bencana di kabupaten paling utara Pulau Dewata itu.

"Kajian dari para ahli dan data empirik peristiwa kebencanaan menunjukkan Kabupaten Buleleng memiliki ancaman yang kompleks. Semua bencana sering terjadi di Buleleng, bahkan menjadi peristiwa tahunan seperti gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang air laut, kekeringan, serta kebakaran lahan dan hutan," katanya saat menjadi Inspektur Upacara Apel Gelar Kesiapsiagaan dan Gladi Penanggulangan Bencana 2014, di Seririt, Singaraja, Buleleng, Kamis.

Menurut dia, korban, kerusakan, kerugian dan penderitaan masyarakat yang ditimbulkan akibat bencana di Buleleng selama ini cukup besar.

Oleh karena itu, upaya pengurangan risiko bencana harus terus ditingkatkan dan diperluas dengan menyangkut semua aspek ancaman serta melibatkan semua pemangku kepentingan kebencanaan.

Pastika yang juga putra asli Buleleng itu mengemukakan perlunya upaya mitigasi struktural dan nonstruktural yang ditujukan langsung untuk mengurangi ancaman bencana seperti reboisasi untuk mencegah banjir bandang dan tanah longsor serta konservasi sumber daya air guna mencegah kekeringan.

"Di samping itu diperlukan perlindungan dan pengembangan vegetasi pantai sebagai sabuk pengaman (greenbelt) untuk mengurangi kekuatan gelombang tsunami, pembuatan dinding penahan tanah untuk mencegah tanah longsor dan di daerah pantai yang setiap tahun berdampak gelombang pasang air laut," katanya.

Usai membacakan sambutan apel siaga, Pastika didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra dan undangan lainnya memeriksa kesiapan pasukan dan melihat satu persatu peralatan dan personelnya.

Pastika berharap pelatihan ini dapat dilaksanakan dengan serius agar setiap penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh, sehingga masyarakat yang terkena bencana dapat dilindungi, dilayani dan dipenuhi hak-hak dasarnya dengan baik.

Apel yang diselenggarakan oleh BPBD Provinsi Bali ini diikuti oleh BPBD kabupaten/kota se-Bali, TNI/Polri, TRC BPBD, ESR Pusdalops Provinsi Bali, SAR, BMKG, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah, PDAM, DKP, Telkom, PLN, Pramuka, PMI, dan para siswa. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014