Negara (Antara Bali) - Penataan beberapa lapangan di Kabupaten Jembrana, disertai dengan pembangunan warung untuk wisata kuliner, meskipun masih dalam jumlah yang terbatas.

"Setelah Lapangan Umum Negara, penataan Lapangan Dauhwaru juga harus dilengkapi dengan beberapa warung untuk penjual makanan tradisional," kata Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, saat mengecek penataan salah satu lapangan di Kota Negara tersebut, Rabu.

Ia berharap, meskipun hanya dibangun 4 sampai 5 warung, bisa menghidupkan ekonomi masyarakat, khususnya pedagang makanan tradisional yang kesulitan mendapatkan tempat berjualan.

Dengan konsep lapangan yang juga berfungsi sebagai rekreasi keluarga, ia optimis, berbagai makanan tradisional yang dijual di lokasi tersebut, akan laris didatangi pembeli.

"Selain untuk olahraga, lapangan ini akan dilengkapi taman untuk rekreasi. Setelah berolahraga, maupun bermain bersama keluarga, masyarakat bisa menikmati jajanan tradisional," ujarnya.

Ia mencontohkan konsep serupa yang sudah lebih dahulu diterapkan di Lapangan Umum Negara, dimana pedagang sangat diuntungkan dengan keramaian pengunjung di lapangan tersebut, khususnya saat hari libur.

Untuk memancing pengunjung di Lapangan Dauhwaru yang berada di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk ini, menurutnya, pagar dari tembok akan dirobohkan dan diganti dengan tanaman jenis perdu.

"Dengan pagar dari tanaman perdu tersebut, selain lebih asri, lapangan ini juga akan terlihat kendaraan yang melintas. Kami juga sediakan fasilitas olahraga untuk orang berusia lanjut disini," katanya.

Untuk merombak lapangan ini, ia mengungkapkan, setelah dibantu dana dari pemerintah pusat untuk pembangunan tahap pertama, dalam pembangunan tahap kedua Pemkab Jembrana mengalokasikan dana Rp530 juta dalam APBD.

Ia mengatakan, program ke depan, seluruh lapangan akan dibangun ulang dengan konsep serupa, yaitu memadukan olahraga, rekreasi dan wisata kuliner.

"Saat ini yang sudah kami perbaiki adalah Lapangan Umum Negara, Lapangan Pergung, Lapangan Melaya dan Dauhwaru yang masih dikerjakan ini. Ke depan menyusul lapangan di Desa Yehembang, Gilimanuk serta Pekutatan," katanya.

Penambahan fasilitas rekreasi juga dilakukan di Taman Pecangakan, yang tepat berada di depan Kantor Bupati Jembrana, dengan pemasangan air mancur berirama yang sudah diujicoba.

Saat ujicoba yang dihadiri Bupati I Putu Artha, Made Kembang Hartawan serta pejabat Pemkab Jembrana ini, ketinggian air mancur masih belum maksimal karena kekurangan daya listrik.

"Harusnya tinggi air mancur ini mencapai 6 meter, tapi karena daya listriknya kurang 23 ribu watt, membuat pancurannya tidak maksimal," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan Dan Pertamanan Jembrana, I Wayan Darwin.

Mendengar ini, Artha memerintahkannya untuk segera menambah daya listrik di lokasi tersebut, sehingga air mancur yang dilengkapi lampu berwarna ini bisa berfungsi maksimal.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014