Riga (Antara Bali) - NATO terus melakukan pelatihan militer di Eropa Timur, Sabtu, untuk memberikan pesan "keras dan jelas" kepada Rusia bahwa persekutuan itu akan membela anggotanya.

Penerjunan pasukan dalam jumlah besar di pangkalan militer Latvia Lielvarde menandai tahap terbaru pelatihan NATO "Steadfast Javelin II", yang dimulai pada 1 September dan berlanjut hingga 10 September.

Sebanyak 2.000 tentara dari sembilan negara - termasuk Amerika Serikat, Kanada dan Italia - mengambil bagian dalam latihan yang tersebar di Latvia, Lithuania, Estonia, Polandia dan Jerman.

"Rusia telah mengabaikan hukum internasional dan mendefinisikan dirinya sebagai agresor," kata Menteri Pertahanan Latvia Raimonds Vejonis kepada televisi lokal LTV.

"Kita tidak bisa menentukan musuh (dalam latihan ini), tetapi Rusia adalah negara yang menimbulkan potensi ancaman terhadap negara-negara Eropa pada umumnya dan NATO."

Latihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan militer NATO bekerja sama dalam operasi yang kompleks, kata kementerian dalam satu pernyataan sebelumnya.

"Jelas ada relevansi dengan krisis di Ukraina," kata Jenderal Latvia, Hans-Lothar Domrose, dan menambahkan bahwa mereka memberitahu "orang keras dan jelas bahwa NATO siap untuk mempertahankan integritas wilayah negara-negara anggotanya".

Jenderal Ed Davis, wakil komandan NATO dari angkatan darat, mengatakan kepada LTV bahwa aliansi sedang membangun kekuatan yang dapat merespons "lebih beragam dan dinamis" ancaman-ancaman "dalam tempo 48 jam", demikian laporan AFP. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014