Negara (Antara Bali) - Ribuan warga Kabupaten Jembrana, menyaksikan pawai budaya, yang merupakan kegiatan puncak peringatan HUT Kota Negara ke 119, Sabtu (30/8) siang hingga petang.
Pantauan di lapangan, warga memadati sepanjang ruas Jalan Ngurah Rai, Negara, yang menjadi rute peserta pawai, sebelum melakukan atraksi di depan panggung kehormatan di ujung barat jalan tersebut.
Pawai budaya ini diikuti puluhan kelompok kesenian tradisional maupun modern, baik dari Kabupaten Jembrana maupun daerah lainnya seperti Kabupaten Tabanan, Bangli, Karangasem, Buleleng, Gianyar dan Kota Denpasar.
Sementara dari luar Bali, hadir kontingen dari Kota Kediri serta Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang masing-masing menampilkan fragmen Wijaya Tunggadewi dan Gandrung Banyuwangi, yang dilengkapi dengan tarian barong.
Dalam perayaan pawai budaya tahun ini, panitia penyelenggara dari Pemkab Jembrana merubah posisi panggung kehormatan dari sebelumnya di depan Puri Agung Negara, digeser ke sebelah timur berhadapan dengan Pasar atau Peken Ijogading.
"Kami juga dirikan panggung-panggung lainnya di sepanjang Jalan Ngurah Rai. Pawai budaya ini diikuti sekitar 200 seniman dari Kabupaten Jembrana, belum termasuk yang dari luar daerah," kata Ketua Panitia Peringatan HUT Kota Negara ke 119, I Made Kembang Hartawan.
Menurut Kembang yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Jembrana ini, prioritas peserta dari kelompok kesenian lokal, merupakan masukan dari masyarakat.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa menampilkan seluruh kesenian tradisional maupun modern asal Jembrana saat pawai budaya, karena itu dalam waktu satu bulan penuh perayaan HUT Kota Negara ini, berbagai kesenian ditampilkan di panggung terbuka Pura Jagatnatha, Gedung Kesenian Bung Karno maupun di masing-masing kecamatan.
"Setiap tahun kami evaluasi peringatan HUT Kota Negara, yang dikonsepkan sebagai pesta rakyat ini. Dari evaluasi tersebut, diharapkan pelaksanaan akan semakin baik setiap tahunnya," ujarnya.
Usai pawai budaya yang berlangsung hingga petang ini, malam harinya rangkaian peringatan HUT Kota Negara ditutup secara resmi oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha, di pangung terbuka Pura Jagatnatha.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pantauan di lapangan, warga memadati sepanjang ruas Jalan Ngurah Rai, Negara, yang menjadi rute peserta pawai, sebelum melakukan atraksi di depan panggung kehormatan di ujung barat jalan tersebut.
Pawai budaya ini diikuti puluhan kelompok kesenian tradisional maupun modern, baik dari Kabupaten Jembrana maupun daerah lainnya seperti Kabupaten Tabanan, Bangli, Karangasem, Buleleng, Gianyar dan Kota Denpasar.
Sementara dari luar Bali, hadir kontingen dari Kota Kediri serta Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang masing-masing menampilkan fragmen Wijaya Tunggadewi dan Gandrung Banyuwangi, yang dilengkapi dengan tarian barong.
Dalam perayaan pawai budaya tahun ini, panitia penyelenggara dari Pemkab Jembrana merubah posisi panggung kehormatan dari sebelumnya di depan Puri Agung Negara, digeser ke sebelah timur berhadapan dengan Pasar atau Peken Ijogading.
"Kami juga dirikan panggung-panggung lainnya di sepanjang Jalan Ngurah Rai. Pawai budaya ini diikuti sekitar 200 seniman dari Kabupaten Jembrana, belum termasuk yang dari luar daerah," kata Ketua Panitia Peringatan HUT Kota Negara ke 119, I Made Kembang Hartawan.
Menurut Kembang yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Jembrana ini, prioritas peserta dari kelompok kesenian lokal, merupakan masukan dari masyarakat.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa menampilkan seluruh kesenian tradisional maupun modern asal Jembrana saat pawai budaya, karena itu dalam waktu satu bulan penuh perayaan HUT Kota Negara ini, berbagai kesenian ditampilkan di panggung terbuka Pura Jagatnatha, Gedung Kesenian Bung Karno maupun di masing-masing kecamatan.
"Setiap tahun kami evaluasi peringatan HUT Kota Negara, yang dikonsepkan sebagai pesta rakyat ini. Dari evaluasi tersebut, diharapkan pelaksanaan akan semakin baik setiap tahunnya," ujarnya.
Usai pawai budaya yang berlangsung hingga petang ini, malam harinya rangkaian peringatan HUT Kota Negara ditutup secara resmi oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha, di pangung terbuka Pura Jagatnatha.(GBI)
Editor : Gembong Ismadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014