Denpasar (Antara Bali) - Kegiatan pembukaan "Legian Beach Festival VIII" disaksikan wisatawan nusantara dan asing yang diawali dengan parade budaya "Topeng Bondres" di Legian, Bali, Kamis malam.
Ajang "Legian Beach Festival" (LBF) tersebut mendapatkan perhatian wisatawan, karena menampilkan kesenian budaya tradisional dan modern serta pameran kerajinan, busana maupun kuliner.
Ketua Panitia LBF, Nyoman Sarjana mengatakan kegiatan ini secara rutin diselenggarakan setiap tahun. Dengan ajang ini diharapkan memberi ruang dan khasanah seni budaya yang ada di Legian.
"Kami memberi ruang kepada seniman lokal untuk tampil menunjukan kepihawaiannya. Begitu juga para pemusik modern untuk tampil menghibur pengunjung LBF itu," katanya.
Ia mengatakan selama empat hari hingga Minggu (31/8) pengunjung akan dapat menyaksikan pementasan kesenian dari peserta duta pameran tersebut. Baik dari Bali maupun dari sejumlah kabupaten di Indonesia.
"Jadi setiap hari akan ada pementasan kesenian secara bergilir dari duta peserta pameran di LBF. Di antaranya dari Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten OKU Sumatera Utara, Kalimantan, Bogor (Jawa Barat) dan tuan rumah Bali," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Badung Anak Agung Gde Agung dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan Pemkab Badung Made Witna mengatakan era globalisasi harus mampu mempertahankan seni budaya lokal.
"Kami harapkan masyarakat Bali, khususnya Kabupaten Badung agar mampu melestarikan seni budaya setempat, sebab yang ditawarkan kepada wisatawan adalah seni budaya lokal itu," katanya.
Dikatakan pemerintah senantiasa mendorong kemajuan sektor pariwisata, khususnya di Badung sehingga dengan demikian wisatawan akan terus datang ke daerah tersebut.
"Kami mendorong kemajuan pariwisata tersebut, namun kami harapkan komitmen warga untuk dapat melestarikan kebudayaan itu, salah satunya mungkin melalui kegiatan tahunan ini, yakni LBF," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Ajang "Legian Beach Festival" (LBF) tersebut mendapatkan perhatian wisatawan, karena menampilkan kesenian budaya tradisional dan modern serta pameran kerajinan, busana maupun kuliner.
Ketua Panitia LBF, Nyoman Sarjana mengatakan kegiatan ini secara rutin diselenggarakan setiap tahun. Dengan ajang ini diharapkan memberi ruang dan khasanah seni budaya yang ada di Legian.
"Kami memberi ruang kepada seniman lokal untuk tampil menunjukan kepihawaiannya. Begitu juga para pemusik modern untuk tampil menghibur pengunjung LBF itu," katanya.
Ia mengatakan selama empat hari hingga Minggu (31/8) pengunjung akan dapat menyaksikan pementasan kesenian dari peserta duta pameran tersebut. Baik dari Bali maupun dari sejumlah kabupaten di Indonesia.
"Jadi setiap hari akan ada pementasan kesenian secara bergilir dari duta peserta pameran di LBF. Di antaranya dari Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten OKU Sumatera Utara, Kalimantan, Bogor (Jawa Barat) dan tuan rumah Bali," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Badung Anak Agung Gde Agung dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan Pemkab Badung Made Witna mengatakan era globalisasi harus mampu mempertahankan seni budaya lokal.
"Kami harapkan masyarakat Bali, khususnya Kabupaten Badung agar mampu melestarikan seni budaya setempat, sebab yang ditawarkan kepada wisatawan adalah seni budaya lokal itu," katanya.
Dikatakan pemerintah senantiasa mendorong kemajuan sektor pariwisata, khususnya di Badung sehingga dengan demikian wisatawan akan terus datang ke daerah tersebut.
"Kami mendorong kemajuan pariwisata tersebut, namun kami harapkan komitmen warga untuk dapat melestarikan kebudayaan itu, salah satunya mungkin melalui kegiatan tahunan ini, yakni LBF," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014