Bangli (Antara Bali) - Sebanyak 81 pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Kabupaten Bangli menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Presiden 2014.

"Pelaksanaannya dapat berjalan lancar karena mereka yang mencoblos ini adalah para pasien yang sudah direkomendasikan oleh para dokter," kata Wayan Murjana, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di RSJ Provinsi Bali, di Bangli, Rabu.

Ia mengemukakan, jumlah pasien yang akhirnya menggunakan hak pilih tersebut memang tidak semuanya yang sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) maupun yang sudah mendapat rekomendasi.

"Sebelumnya ada 136 pemilih yang masuk dalam DPT, mayoritas merupakan pasien dan beberapa petugas RSJ yang akan mencoblos. Selain itu, ada 87 pasien lagi yang masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb)," ujarnya.

Hanya saja, ucap dia, hingga Selasa (8/7) sore, pasien yang direkomendasikan oleh para dokter untuk boleh memilih total ada 94 orang. Namun hari ini yang akhirnya menggunakan hak pilihnya total 81 pasien.

"Pasien yang tidak jadi memilih mungkin karena sakitnya kumat. Pasien gangguan jiwa `kan bisa berubah sewaktu-waktu, jadi agak sulit diprediksi," ucapnya.

Menurut Murjana, ketika ada pasien RSJ yang sebelumnya stabil, tetapi pada saat hari H Pilpres ternyata gangguan jiwanya kambuh, tentu tidak bisa diikutkan untuk memberikan pilihan.

Untuk TPS khusus di RSJ tersebut, tambah dia, sebelumnya juga sudah mendapatkan sosialisasi dan dilakukan simulasi oleh jajaran KPU Kabupaten Bangli maupun KPU Provinsi Bali. Untuk proses pemilihan hari ini disediakan dua bilik suara yang dapat dimanfaatkan oleh pasien untuk menyalurkan suaranya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli Dewa Agung Lidartawan mengatakan Pemilu Presiden 2014 menjadi pemilu yang pertama kalinya pasien RSJ diberikan kesempatan untuk memilih dan ada TPS khususnya di RSJ.

"Sekaligus ini menjadi sebuah pembelajaran, apakah pencoblosan dapat berjalan bagus. Kalau bagus, berarti rekomendasi yang diberikan dokter sudah tepat. Selain itu dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan pemilu ke depan yang lebih baik lagi," ucapnya.

Di sisi lain, Lidartawan optimistis penyelenggaraan Pilpres 2014 di kabupaten yang terkenal berhawa sejuk itu dapat berjalan dengan baik dan dijamin penyelenggara dapat menjaga integritasnya.

"Apalagi berkaca dari pengalaman Pemilu Legislatif 9 April lalu, bahwa KPU Bangli menjadi satu-satunya KPU di Pulau Dewata yang tidak ada masalah, meskipun saat itu prosesnya lebih rumit," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014