Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Tim Pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla di Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan menjelang pelaksanaan pilpres telah menyiapkan saksi dan pemantau secara berlapis.
"Untuk mengantisipasi kecurangan kami telah menyiapkan personel, baik saksi dan pemantau untuk mengamankan suara coblosan pada pilres mendatang," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan penyediaan saksi-saksi dan pemantauan di semua tempat pemungkutan suara (TPS) adalah upaya mengamankan untuk menekan angka kecurangan yang mungkin dilakukan pesaing atau pihak lain.
"Kami yakin di Bali pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menang hingga 70 persen jika tidak ada pihak yang mencurangi suara pemilih," ucap Oka Gunastawa yang juga Ketua DPW Partai NasDem itu.
Menurut dia, kekhawatiran akan terjadi kecurangan itu sudah mulai dievaluasi oleh tim pemenangan. Karena itu, persiapan menghadapi pencoblosan pilpres 9 Juli harus disertai dengan pengawasan secara ketat.
"Saksi dan pemantau dari tim pemenangan capres Jokowi-JK tidak boleh lengah di masing-masing TPS. Sebab peran mereka sangat besar dalam tahapan pilpres. Di TPS sangat rentan akan terjadi kecurangan data dari oknum yang mendukung lawan (Prabowo-Hatta)," ujarnya.
Langkah yang dilakukan dalam mengantispasi hal tersebut, kata dia, adalah memperketat di semua lini yang memungkinkan terjadi kecurangan data pemilih, mulai dari tahap pencoblosan hingga penghitungan akhir suara.
"Karena itu kami harapkan relawan capres Jokowi-JK yang nantinya bertugas menjadi saksi agar jeli dan tidak meninggalkan tempat sebelum selesai penghitungan suara hingga penandatangan saksi-saksi dari kedua pasangan capres dan cawapres," katanya.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 dijadwalkan diikuti pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Untuk mengantisipasi kecurangan kami telah menyiapkan personel, baik saksi dan pemantau untuk mengamankan suara coblosan pada pilres mendatang," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan penyediaan saksi-saksi dan pemantauan di semua tempat pemungkutan suara (TPS) adalah upaya mengamankan untuk menekan angka kecurangan yang mungkin dilakukan pesaing atau pihak lain.
"Kami yakin di Bali pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menang hingga 70 persen jika tidak ada pihak yang mencurangi suara pemilih," ucap Oka Gunastawa yang juga Ketua DPW Partai NasDem itu.
Menurut dia, kekhawatiran akan terjadi kecurangan itu sudah mulai dievaluasi oleh tim pemenangan. Karena itu, persiapan menghadapi pencoblosan pilpres 9 Juli harus disertai dengan pengawasan secara ketat.
"Saksi dan pemantau dari tim pemenangan capres Jokowi-JK tidak boleh lengah di masing-masing TPS. Sebab peran mereka sangat besar dalam tahapan pilpres. Di TPS sangat rentan akan terjadi kecurangan data dari oknum yang mendukung lawan (Prabowo-Hatta)," ujarnya.
Langkah yang dilakukan dalam mengantispasi hal tersebut, kata dia, adalah memperketat di semua lini yang memungkinkan terjadi kecurangan data pemilih, mulai dari tahap pencoblosan hingga penghitungan akhir suara.
"Karena itu kami harapkan relawan capres Jokowi-JK yang nantinya bertugas menjadi saksi agar jeli dan tidak meninggalkan tempat sebelum selesai penghitungan suara hingga penandatangan saksi-saksi dari kedua pasangan capres dan cawapres," katanya.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 dijadwalkan diikuti pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014