Negara Islam Ancam Boikot Produksi Pertanian Australia

Jumat, 13 Juni 2014 14:26 WIB

Sydney (Antara Bali) - Negara-negara Arab mengancam akan menghalangi produk pertanian Australia, sebab mereka percaya pemerintah Australia pro-Israel, demikian laporan media setempat, Jumat.

Jaksa Penuntut Umum Australia, George Brandis, telah menolak menyebut Jerusalem Timur sebagai "wilayah pendudukan" dan itu telah membuat marah 20 duta besar yang mewakili negara Islam.

Negara-negara ini yang menginginikan pertemuan dengan Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Kamis (12/6).

Beberapa negara Timur Tengah diperkirakan akan menuntut larangan impor daging dan jagung dari Australia ketika Liga Arab bertemu di Kairo, Mesir, bulan ini, demikian laporan West Australian.

Lebih dari 3,5 miliar dolar Australia (3,29 miliar dolar AS) eksport pertanian Australia dapat terancam.

Pekan lalu, Brandis menolak untuk mengatakan apakah pemerintah mengakui Jerusalem Timur sebagai "wilayah yang diduduki" oleh Israel. Malah, katanya, istilah tersebut "memiliki dampak merendahkan" yang "tidak cocok dan tidak bermanfaat".

Sebagian besar negara, termasuk Amerika Serikat, mengakui Jerusalem Timur sebagai wilayah yang diduduki oleh Israel berdasarkan hukum internasional. Jerusalem Timur jatuh ke dalam kekuasaan Israel setelah Perang 1967.

Negara Islam precaya perubahan dalam bahasa adalah bagian dari perubahan Pemerintah Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, untuk memberi dukungan lebih besar buat Israel.

Ketika ditanya mengapa pemerintah telah mengubah kebijakannya, Abbott berkata, "Kebenarannya ialah itu adalah wilayah sengketa dan marilah kita berusaha memastikan bahwa semua sengketa diselesaikan secara adil buat semua sebisa kita di dunia yang tidak sempurna." (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Indonesian Foreign Minister Leaves for Jordan

Minggu, 10 Desember 2017 11:11
Terpopuler