Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha merasa malu dan jengkel, terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang malas melakukan perbaikan, padahal sudah dievaluasi.

"Ada SKPD yang setiap tahun kami evaluasi, termasuk dicela oleh DPRD, tapi tidak juga melakukan perbaikan. Evaluasi maupun masukan tersebut jangan dianggap angin lalu," katanya, di hadapan seluruh pegawai Pemkab Jembrana, usai melakukan senam pagi, di Negara, Jumat.

Ia mencontohkan, sejumlah pos lalu lintas dibawah Dinas Hubkominfo, yang tidak dijaga petugas, sehingga terkesan mubazir.

Menurutnya, pos yang antara lain berada di sekitar kantor bupati, serta Kota Negara tersebut, tidak ada gunanya jika tidak ada yang bertugas jaga.

"Adanya petugas yang jaga sangat penting, termasuk di lokasi-lokasi yang dilarang parkir. Saya melihat, di areal larangan parkir hanya dipasang tali plastik, yang justru membuat jalan menjadi sempit. Harusnya areal itu dijaga petugas perhubungan, sehingga tidak ada yang melanggar, tanpa harus memasang tali plastik," ujarnya.

Jika ada pengguna jalan yang melanggar, ia minta ditindak tegas, dengan memberikan tilang, atau kalau orangnya tidak ada, kendaraannya digembosi atau digembok.

Ia juga menyoroti, SKPD yang terkesan mengulur-ulur bantuan dari pusat untuk masyarakat, dengan alasan menunggu dirinya untuk menyerahkan.

"Kalau memang administrasinya sudah selesai, dan dananya sudah turun jangan menunggu saya, langsung serahkan kepada yang berhak. Kalau semuanya menunggu petunjuk saya, lantas apa kerja SKPD?" katanya.

Karena merasa kecewa dengan bawahannya, ia juga minta, bagi tidak tidak mampu untuk mengajukan pengunduran diri.

"Kalau ia tenaga kontrak, tidak akan kami perpanjang tahun depan. Jika dia PNS, kalau memang tidak mampu, silahkan mengajukan pensiun dini, pasti saya setujui," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014