Tabanan (Antara Bali) - Kepala PT Tintar Investama Aqua Grup Parmaningsih Hadinegoro mendukung program Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, dalam mengolah sampah dari bahan tempurung kelapa atau batok kelapa menjadi "briket".
"Diluncurkannya produk briket ini diharapkan masyarakat yang berada di kawasan Tanah Lot, Tabanan, Bali, dapat secara mandiri mengelola sampah," kata Parmaningsih di Tabanan, Rabu.
Ia mengatakan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan program pemerintah sehingga menjadi penggerak dalam pengelolaan yang mampu meningkatkan nilai jual bagi penduduk sekitar wilayah obyek wisata tersebut.
Selain meningkatkan nilai jual, lanjut dia, program tersebut diharapkan mampu menjaga pelestarian objek wisata dengan cara pengolahan sampah berbasis lingkungan.
"Ini dapat menjadi model pengolahan sampah yang berbasis pelestarian lingkungan," ujarnya.
Selain itu, dengan pengelolaan yang terintegrasi dan melibatkan masyarakaat sebagai penggerak dapat mewujudkan lingkungan pemerintah yang serasi sesuai visi Pemerintah Kabupaten Tabanan.
"Dengan lebih banyak pihak yang terlibat diharapkan menjadi gerakan masif mendukung terlaksananya Program `Bali Green Province` sehingga apa yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Ketua Paguyuban Hotel seluruh Bali I Gede Suarsa yang menyatakan bahwa pihaknya mendukung program tersebut dan turut berkontribusi dalam memanfaatkan "briket" dalam operasional hotel.
"Kami mendukung program tersebut dan telah mencoba memanfaatkan olahan sampah tersebut hasilnya sesuai dengan kebutuhan hotel," ujarnya.
Ia berharap kedepannya program pemerintah tersebut mampu menghasilkan produk lebih banyak lagi sehingga memenuhi seluruh permintaan hotel yang ada di Bali.
"Program berdampak positif bagi masyarakat terutama untuk meningkatan ekonomi daerah ke depan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Diluncurkannya produk briket ini diharapkan masyarakat yang berada di kawasan Tanah Lot, Tabanan, Bali, dapat secara mandiri mengelola sampah," kata Parmaningsih di Tabanan, Rabu.
Ia mengatakan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan program pemerintah sehingga menjadi penggerak dalam pengelolaan yang mampu meningkatkan nilai jual bagi penduduk sekitar wilayah obyek wisata tersebut.
Selain meningkatkan nilai jual, lanjut dia, program tersebut diharapkan mampu menjaga pelestarian objek wisata dengan cara pengolahan sampah berbasis lingkungan.
"Ini dapat menjadi model pengolahan sampah yang berbasis pelestarian lingkungan," ujarnya.
Selain itu, dengan pengelolaan yang terintegrasi dan melibatkan masyarakaat sebagai penggerak dapat mewujudkan lingkungan pemerintah yang serasi sesuai visi Pemerintah Kabupaten Tabanan.
"Dengan lebih banyak pihak yang terlibat diharapkan menjadi gerakan masif mendukung terlaksananya Program `Bali Green Province` sehingga apa yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Ketua Paguyuban Hotel seluruh Bali I Gede Suarsa yang menyatakan bahwa pihaknya mendukung program tersebut dan turut berkontribusi dalam memanfaatkan "briket" dalam operasional hotel.
"Kami mendukung program tersebut dan telah mencoba memanfaatkan olahan sampah tersebut hasilnya sesuai dengan kebutuhan hotel," ujarnya.
Ia berharap kedepannya program pemerintah tersebut mampu menghasilkan produk lebih banyak lagi sehingga memenuhi seluruh permintaan hotel yang ada di Bali.
"Program berdampak positif bagi masyarakat terutama untuk meningkatan ekonomi daerah ke depan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014