Semua Figur "Jualan Kecap" di 2014

Jumat, 2 Mei 2014 10:47 WIB

Jakarta (Antara Bali) - Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) 2014, meyakini pada tahun 2014, sebagai tahun pergantian kepemimpinan politik, maka semua figur akan berlomba-lomba "jualan kecap" atau menjajakan diri untuk dipilih masyarakat.

"Karena 'jualan kecap' mereka pasti akan mengatakan 'saya juara satu,', tidak ada yang mau menyebut diri sebagai juara dua," kata Ketua Umum Konfederasi KASBI, Nining Elitso, saat ditemui di sela-sela aksi peringatan Mayday atau Hari Buruh 1 Mei 2014, di Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, bagi konfederasinya saat ini, mengharapkan pemimpin baru yang akan dipilih dan diberi mandat oleh rakyat pada Pemilu Presiden 9 Juni 2014 mendatang, sebaiknya adalah yang tidak melakukan penindasan dan penghisapan terhadap rakyat.

Yang dimaksud dengan penindasan dan penghisapan terhadap rakyat itu, lanjut Nining, di antaranya adalah melegalkan sistem kerja outsourcing, upah murah dan menjual aset negara.

"Kalau para pemimpin yang dilahirkan oleh rakyat pada 2014 ini masih melegalkan sistem kerja outsourcing, memberi upah murah, menjual aset-aset negara dan melakukan liberalisasi sehingga tidak bisa mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok maka ia akan tetap menjadi musuh bagi kaum buruh dan rakyat Indonesia secara keseluruhan," katanya.

Nining berpesan kepada para pemimpin, baik yang diberi mandat untuk menduduki kursi anggota legislatif maupun eksekutif, sebaiknya mengingat betul bahwa mereka diberi kepercayaan rakyat.

"Siapapun nanti yang duduk, yang terpenting mereka ingat bahwa mereka diberi kepercayaan oleh rakyat maka bekerjalah untuk rakyat, jangan kepada kepentingan siapa yang memberikan modal," katanya.

Ribuan massa aksi KASBI melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara untuk menyampaikan aspirasinya.

Meski demikian, KASBI tidak turut serta dalam May Day Fiesta yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dan dihadiri di antaranya oleh massa aksi buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang keduanya dipimpin oleh Said Iqbal.

Sedikitnya terdapat empat tuntutan utama massa aksi sebagaimana diterangkan Nining, yakni hapuskan kontrak kerja outsourcing, penerapan upah layak standar nasional, turunkan harga kebutuhan pokok dan BBM (bahan bakar minyak -red) serta tangkap dan adili para pengusaha yang memang tidak tunduk pada aturan hukum yang berlaku. (WDY)

Pewarta: Oleh Gilang Galiarta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Buruh Tolak PP No 78

Rabu, 28 Oktober 2015 17:16

Ribuan Orang Buruh Gelar Demonstrasi di Jakarta

Senin, 15 September 2014 14:05
Terpopuler