Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali meningkatkan keterampilan dan kemampuan petani melalui sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) yang menjangkau petani penggarap lahan seluas 15.000 hektare dalam tahun 2014.
"Kegiatan tersebut terdiri atas pemantapan seluas 12.000 hektare dan pengembangan 3.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, upaya itu menekankan kemampuan petani dalam mengatasi serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan harapan mampu meningkatkan produksi persatuan hektare.
Dalam meningkatkan produksi pertanian itu juga menerapkan sistem "of rise instensifikasi" (SRI) yakni membantu sarana produksi kepada petani serta melakukan gerakan peningkatan produksi padi yang berbasis koorporasi.
Ida Bagus Wisnuardana menambahkan, program SRI dalam 2014 itu mempunyai sasaran untuk menjangkau lahan seluas 7.800 hektare meningkat dari realisasi tahun sebelumnya yang hanya 5.800 hektare. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kegiatan tersebut terdiri atas pemantapan seluas 12.000 hektare dan pengembangan 3.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, upaya itu menekankan kemampuan petani dalam mengatasi serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan harapan mampu meningkatkan produksi persatuan hektare.
Dalam meningkatkan produksi pertanian itu juga menerapkan sistem "of rise instensifikasi" (SRI) yakni membantu sarana produksi kepada petani serta melakukan gerakan peningkatan produksi padi yang berbasis koorporasi.
Ida Bagus Wisnuardana menambahkan, program SRI dalam 2014 itu mempunyai sasaran untuk menjangkau lahan seluas 7.800 hektare meningkat dari realisasi tahun sebelumnya yang hanya 5.800 hektare. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014