Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Gusti Lanang Rai Bayu Wibiseka menghormati keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga yang menetapkan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020.
"Kami menghormati keputusan pemerintah pusat yang menetapkan Papua resmi sebagai tuan rumah PON XX. Itu sudah keputusan final yang didasari berbagai pertimbangan," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengharapkan Bali tidak perlu berkecil hati, walau sempat masuk tiga besar dalam seleksi menjadi tuan rumah PON XX. Menurut dia, yang terpenting adalah, bagaimana mengukir prestasi lebih baik daripada PON sebelumnya.
"Bali harus mampu menunjukan kemampuan para atlet yang akan berlaga pada olahraga nasional empat tahunan tersebut," ucap politikus Partai Golkar itu.
Bayu Wibiseka melihat potensi atlet Bali cukup banyak untuk bisa berlaga pada setiap cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang olahraga tersebut.
"Kami juga mengharapkan kepada KONI Bali untuk berkelanjutan melakukan pembinaan dan penjaringan bibit-bibit atlet berprestasi, sehingga pada PON maupun ajang olahraga internasional lainnya mampu meraih prestasi lebih banyak," katanya.
Ia menganggap Bali tidak merasa gagal menjadi tuan rumah PON XX karena pemerintah pusat pasti mempunyai pertimbangan lain demi kemajuan masyarakat Papua.
"Bahkan Bali sendiri juga sudah siap membangun stadion berstandar internasional di Ungasan (Jimbaran, Kabupaten Badung). Rencananya stadion tersebut untuk kegiatan pembukaan dan penutupan PON XX," ujar politikus asal Desa Selat Duda, Karangasem.
Ia juga mengharapkan apa yang menjadi rencana Pemprov Bali, seperti membangun stadion dan tempat olahraga lainnya agar tetap dilanjutkan karena PON bukan tujuan utama.
"Membangun infrastruktur olahraga bertujuan untuk tempat pembinaan masing-masing cabang olahraga. Karena itu kami berharap pemerintah agar meneruskan pembangunan tersebut. Tidak boleh urung membangun sarana prasarana baru dieliminasi jadi tuan rumah PON XX," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami menghormati keputusan pemerintah pusat yang menetapkan Papua resmi sebagai tuan rumah PON XX. Itu sudah keputusan final yang didasari berbagai pertimbangan," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengharapkan Bali tidak perlu berkecil hati, walau sempat masuk tiga besar dalam seleksi menjadi tuan rumah PON XX. Menurut dia, yang terpenting adalah, bagaimana mengukir prestasi lebih baik daripada PON sebelumnya.
"Bali harus mampu menunjukan kemampuan para atlet yang akan berlaga pada olahraga nasional empat tahunan tersebut," ucap politikus Partai Golkar itu.
Bayu Wibiseka melihat potensi atlet Bali cukup banyak untuk bisa berlaga pada setiap cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang olahraga tersebut.
"Kami juga mengharapkan kepada KONI Bali untuk berkelanjutan melakukan pembinaan dan penjaringan bibit-bibit atlet berprestasi, sehingga pada PON maupun ajang olahraga internasional lainnya mampu meraih prestasi lebih banyak," katanya.
Ia menganggap Bali tidak merasa gagal menjadi tuan rumah PON XX karena pemerintah pusat pasti mempunyai pertimbangan lain demi kemajuan masyarakat Papua.
"Bahkan Bali sendiri juga sudah siap membangun stadion berstandar internasional di Ungasan (Jimbaran, Kabupaten Badung). Rencananya stadion tersebut untuk kegiatan pembukaan dan penutupan PON XX," ujar politikus asal Desa Selat Duda, Karangasem.
Ia juga mengharapkan apa yang menjadi rencana Pemprov Bali, seperti membangun stadion dan tempat olahraga lainnya agar tetap dilanjutkan karena PON bukan tujuan utama.
"Membangun infrastruktur olahraga bertujuan untuk tempat pembinaan masing-masing cabang olahraga. Karena itu kami berharap pemerintah agar meneruskan pembangunan tersebut. Tidak boleh urung membangun sarana prasarana baru dieliminasi jadi tuan rumah PON XX," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014