Denpasar (Antara bali) - Keberangkatan pesawat ke luar negeri dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, selama Februari 2014 tercatat hanya 2.014 unit atau menurun 9,85 persen dibandingkan pada Januari 2014 yang mencapai 2.234 unit.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat, memperkirakan penurunan itu disebabkan karena bulan Februari bukan termasuk puncak kedatangan wisatawan ke Pulau Dewata.

Demikian juga dari segi jumlah penumpang yang pada Februari 2014 tercatat hanya 316.019 orang atau menurun 8,50 persen dibandingkan dengan keadaan bulan sebelumnya yang tercatat 345.360 orang.

"Pesawat yang berangkat dari Bali itu dengan tujuan utamanya adalah Australia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Korea Selatan," ujarnya.

Panusunan Siregar menambahkan bahwa pesawat yang berangkat ke luar negeri dengan tujuan Australia mengangkut penumpang sebanyak 64.867 orang, menurun 40,34 persen dibanding keadaan bulan sebelumnya yang mencapai 108.732 orang.

Perkembangan penumpang angkutan udara internasional ke negara tujuan utama lainnya yakni Singapura meningkat sebesar 6,78 persen, Malaysia 4,93 persen, Hong Kong 9,74 persen dan Tiongkok 50,19 persen dibandingkan keadaan bulan sebelumnya.

Panusunan Siregar menjelaskan, angkutan barang udara internasional yang dikirim melalui Bandara Internasional Ngurah Rai pada bulan Februari 2014 meliputi jenis angkutan bagasi atau barang bawaan penumpang dan barang kiriman menuju negara penerbangan.

Angkutan bagasi pada Februari 2014 mengalami penurunan dibandingkan keadaan bulan sebelumnya sebesar 13,95 persen yakni dari 4.322,7 ton menjadi 3.891,6 ton. Banyaknya angkutan bagasi sejalan dengan penumpang yang berangkat melalui Bandara Ngurah Rai.

Menurut negara tujuan utama barang bagasi yang diangkut menuju Australia mencapai 892,9 ton menurun sebesar 42,35 persen dibandingkan dengan keadaan bulan Januari 2014 yang mencapai 1.548,7 ton.

Pengangkutan bagasi ke Singapura menurun 1,06 persen, ke Singapura meningkat 0,15 persen, Hong Kong juga meningkat 9,16 persen dan Tiongkok meningkat 35 persen. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014