Denpasar (Antara Bali) - Perwakilan BKKBN Provinsi Bali mampu meraih akseptor keluarga berencana (KB) baru motode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebanyak 30.656 akseptor selama tahun 2013 atau 114,68 persen dari sasaran kontrak kinerja program (KKP).

"KKP tahun 2013 yang dibagi habis oleh sembilan Pemkab/Pemkot di Bali umumnya rata-rata melampaui sasaran," kata Plt Kepala Bidang Adpokasi Pengerahan dan Informasi (Adpin) BKKBN Provinsi Bali, Drs I Nyoman Sumiarta di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, realisasi KKP yang tertinggi dicapai oleh Pemkot Denpasar yakni 141,06 persen, disusul Kabupaten Jembrana 127,80 persen dan Kabupaten Klungkung 121,77 persen.

Khusus peserta KB baru vasektomi (MOP) yakni peserta KB pria hanya terealisasi 312 orang atau 73,93 persen) dari sasaran sebanyak 422 orang.

Pencapaian terbanyak oleh Kabupaten Jembrana yang tercatat 85 peserta, menyusul Kabupaten Buleleng 58 peserta dan Kabupaten Klungkung 42 peserta.

Sumiarta menambahkan, kinerja dalam melayani akseptor KB baru 2013 meningkat sebesar 8,21 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu berkat dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh komponen, mitra kerja dan seluruh instansi terkait.

Hal lain yang tidak kalah penting kesadaran masyarakat, khususnya pasangan usia subur (PUS) untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang dalam mengendalikan dan mengatur angka kelahiran anak.

Pencapaian akseptor di Bali hingga kini tercatat 685.324 orang dari pasangan usia subur (PUS) sebanyak 758.200 orang, ujar Nyoman Sumiarta. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014