Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti masalah sampah di Kota Denpasar yang tak kunjung tertangani dengan baik.
"Sebagai salah satu tujuan urbanisasi dan wisata memang masalah sampah adalah salah satu persoalan sosial," katanya di sela-sela kunjungannya ke Gedung Swaka Dharma di kawasan Lumintang, Denpasar, Kamis.
Terkait dengan adanya permasalahan pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, mantan Kapolda Bali tersebut mengharapkan agar persoalan tersebut bisa segera diselesaikan oleh semua pihak.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar I Ketut Wisada menyampaikan terkait permasalahan pembuangan sampah ke TPA Suwung tersebut, dia mengharapkan agar pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) bisa memberikan bantuan terkait persoalan tersebut.
"Kami harapkan ada arahan dari Bapak Gubernur terkait hal itu karena sampah yang dihasilkan oleh Kota Denpasar mencapai 800 ton perhari," ujar Wisada.
Dalam forum yang dilakukan serangkaian kunjungan kerja tersebut Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menjelaskan bahwa permasalahan pembuangan sampah itu dikarenakan rekanan pengelolaan sampah PT NOI yang tidak mampu memenuhi target menghasilkan listrik yang semula diperkirakan sekitar 10 megawatt hanya mampu 0,7 megawatt.
"Kontrak dengan PT NOI telah diputus, dan kami harapkan Pemkot Kota Denpasar segera melakukan pengecekan ke TPA Suwung," ujar Sudikerta.
Sebelumnya pemerintah provinsi Bali melakukan kontrak kerjasama pengelolaan sampah menjadi energi listrik dengan PT.NOI sejak 2004. Kontrak kerjasama tersebut rencananya berlangsung hingga 2020.
Seusai acara tersebut, dijadwalkan pihak DKP Kota Denpasar melakukan kunjungan ke TPA Suwung.
Selain itu, mantan jenderal bintang dua asal Kabupaten Buleleng memberikan apresiasi dengan suksesnya Kota Denpasar mengembangkan bank sampah. "Hal tersebut sangat positif dalam membantu mengurangi sampah sekaligus menghasilkan keuntungan ekonomis," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Bali sempat mencoba fasilitas pembuatan kartu tanda penduduk di Gedung Swaka Dharma. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sebagai salah satu tujuan urbanisasi dan wisata memang masalah sampah adalah salah satu persoalan sosial," katanya di sela-sela kunjungannya ke Gedung Swaka Dharma di kawasan Lumintang, Denpasar, Kamis.
Terkait dengan adanya permasalahan pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, mantan Kapolda Bali tersebut mengharapkan agar persoalan tersebut bisa segera diselesaikan oleh semua pihak.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar I Ketut Wisada menyampaikan terkait permasalahan pembuangan sampah ke TPA Suwung tersebut, dia mengharapkan agar pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) bisa memberikan bantuan terkait persoalan tersebut.
"Kami harapkan ada arahan dari Bapak Gubernur terkait hal itu karena sampah yang dihasilkan oleh Kota Denpasar mencapai 800 ton perhari," ujar Wisada.
Dalam forum yang dilakukan serangkaian kunjungan kerja tersebut Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menjelaskan bahwa permasalahan pembuangan sampah itu dikarenakan rekanan pengelolaan sampah PT NOI yang tidak mampu memenuhi target menghasilkan listrik yang semula diperkirakan sekitar 10 megawatt hanya mampu 0,7 megawatt.
"Kontrak dengan PT NOI telah diputus, dan kami harapkan Pemkot Kota Denpasar segera melakukan pengecekan ke TPA Suwung," ujar Sudikerta.
Sebelumnya pemerintah provinsi Bali melakukan kontrak kerjasama pengelolaan sampah menjadi energi listrik dengan PT.NOI sejak 2004. Kontrak kerjasama tersebut rencananya berlangsung hingga 2020.
Seusai acara tersebut, dijadwalkan pihak DKP Kota Denpasar melakukan kunjungan ke TPA Suwung.
Selain itu, mantan jenderal bintang dua asal Kabupaten Buleleng memberikan apresiasi dengan suksesnya Kota Denpasar mengembangkan bank sampah. "Hal tersebut sangat positif dalam membantu mengurangi sampah sekaligus menghasilkan keuntungan ekonomis," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Bali sempat mencoba fasilitas pembuatan kartu tanda penduduk di Gedung Swaka Dharma. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014